Sejumlah dosen dan mahasiswa salat gaib mendoakan almarhum Akseyna, MTVN
Sejumlah dosen dan mahasiswa salat gaib mendoakan almarhum Akseyna, MTVN (Patricia Vicka)

Perjuangan Orangtua Mengungkap Pembunuh Akseyna

kematian
Patricia Vicka • 03 Februari 2016 16:32
medcom.id,Yogyakarta: Kolonel SUS Mardoto terus mencari keadilan untuk kematian putranya, Akseyna Ahad Dori alias Ace. Sejak ditemukan tewas pada 26 Maret 2015, Mardoto terus berjuang menemukan titik terang pelaku yang merenggut nyawa putranya.
 
Semula polisi menyatakan Akseyna bunuh diri di danau Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Mardoto yang tinggal di Sleman, DI Yogyakarta, pun terbang ke Depok.
 
Mardoto menolak dengan tegas pernyataan polisi. Ia pun berdisukusi dengan beberapa saksi dan teman.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mardoto mendapat informasi polisi menemukan surat wasiat ucapan selamat tinggal di kos Akseyna. Namun Mardoto membantah tulisan itu berasal dari anak saya.
 
"Itu bukan tulisan tangan Akseyna di dalam surat wasiat. Saya tahu persis tulisan anak saya," kata Mardoto waktu itu.
 
Ketegasannya berbuah manis. Polisi lalu meralat pernyataan dengan mengatakan Akseyna mati dibunuh. Polda Metro Jaya pun menangani kasus tersebut.
 
Tak bosan Mardoto dan istrinya bolak-balik dari Jakarta ke Yogyakarta. Keduanya hanya ingin menemukan titik terang soal kematian sang putra.
 
Mardoto pun menulis blog pribadi www.mardoto.com untuk meminta bantuan orang lain. Dosen Akademi Angkatan Udara Yogyakarta itupun berkicau di akun twitter @mardoto. Ia meminta polisi terus aktif mengungkap kasus kematian putranya.
 
Namun, sepuluh bulan berlalu, kasus itu masih gelap. Kembali, Mardoto curhat di akun Twitternya.
 
"Ini hari ke-18 Januari 2016. Masih berapa hari lagi kami menunggu? Atau berapa minggu lagi. Berapa bulan lagi...berapa tahun lagi, atau...#akseyna menolak lupa," tulisnya pada 18 Januari 2016.
 
Apapun hambatannya, Mardoto tetap optimistis polisi dapat mengungkap kasus anak keduanya tersebut. Ia pun terus bersabar.
 
"Bulan ini, saya akan ke Jakarta. Ke Polda juga," ujar Mardoto kepada Metrotvnews.com, Rabu (3/2/2016).
 
Optimisme Mardoto terus mengalir di darahnya. Apalagi kasus serupa kini terjadi di Jakarta. Kasus kematian Wayan Mirna Salihin akibat racun sianida. Mardoto menilai kasus kematian Mirna serupa dengan pembunuhan yang menewaskan Akseyna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif