Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji (tengah)> (Metrotvnews.com/Dhana Kencana)
Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji (tengah)> (Metrotvnews.com/Dhana Kencana) (Dhana Kencana)

MUI Jateng: Pengikut Gafatar Alami Dehidrasi Sosial

gafatar
Dhana Kencana • 20 Januari 2016 09:31
medcom.id, Semarang: Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendeteksi hampir di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah telah disusupi ajaran organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Hal itu didasarkan dari banyaknya orang hilang di setiap daerah, lantaran diduga bergabung dengan Gafatar.
 
“Hampir semua daerah, mulai dari Solo, Klaten, Boyolali, banyak orang hilang dan rata-rata ikut Gafatar,” kata Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji, Selasa 19 Januari.
 
Daroji menyatakan bahwa sebagian besar mereka para pengikut Gafatar mengalami dehidrasi sosial, sehingga menganggap ada ketidakadilan di setiap lini kehidupan bangsa Indonesia. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Mereka mengalami dehidrasi sosial," ucapnya. 
 
Krisis sosial dan moral tersebut, dimanfaatkan untuk mendoktrin ajaran baru yang menyimpang dari kaidah agama manampun, termasuk agama Islam.
 
MUI telah berkoordinasi dengan para ulama, pemuka lintas agama, serta petinggi Kodam IV Diponegoro untuk menangkap dan mengungkap kasus orang hilang di Jawa Tengah. 
 
Dalam waktu dekat, MUI bakal menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk membahas kasus banyaknya orang hilang yang diduga gabung Gafatar dan gerakan radikal lainya.
 
Sebelumnya, sebanyak 54 laporan orang hilang yang diduga terkait dengan Gafatar, telah diterima Polda Jawa Tengah. Polisi hingga kini masih melakukan analisis untuk menindaklanjuti laporan tersebut. 
 
Puluhan orang yang dilaporkan hilang tersebut di antaranya berasal dari Semarang, Solo, Brebes, Banyumas, Banjarnegara, Wonogiri, Kudus serta Jepara. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif