Sekretaris SAR Kabupaten Gunungkidul Wilayah II, Surisdiyanto menjelaskan, mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan saat hendak melaut sekira pukul 10.00 WIB.
"Mendapatkan info itu, kami langsung melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan SAR Pantai Parangtritis dan Polair. Tadi (mayat) langsung dikirim lewat jalur laut," saat Surisdiyanto saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terpisah, Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto membenarkan jika mayat tersebut merupakan salah satu santri Pondok Pesantren An Nur yang terseret ombak. Santri tersebut terseret ombak puluhan kilometer hingga ke Kabupaten Gunungkidul.
"Hasil identifikasi korban bernama Syafiudin Arosyid," kata Ali.
Dengan ini, sudah ada dua santri yang terseret ombak dan sudah ditemukan, yakni Muhammad Abdan Syakuro dan Syafiudin Arosyid. Sementara itu, satu santri masih belum ditemukan bernama M Fatih.
Rombongan santri Pondok Pesantren An Nur sebelumnya melakukan wisata di pantai Parangkusumo, Parangtritis, Kabupaten Bantul, Jumat, 26 Februari, sekitar pukul 04.30 WIB. Sesampainya di lokasi, rombongan tiga bus itu kemudian lebih dulu melakukan salat subuh berjemaah. Namun, nasib nahas kemudian menimpa tiga santri karena mereka terseret ombak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)