Upaya itu merupakan kerja sama TNGM dengan berbagai pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan swasta. Pemadaman akan menggunakan pesawat Air Tractor AT-802F.
Pesawat tersebut mendarat di Bandara Adi Soemarmo sekitar pukul 11.05 WIB. Namun, Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya mengatakan belum dapat memastikan kapan akan dilakukan water boombing.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kita akan gelar rapat koordinasi dengan Polres, TNI AU, BPBD dan Taman Nasional Gunung Merbabu untuk memastikan waktu yang tepat,” ungkap Fajar saat dihubungi pada Kamis (8/10/2015).
Dihubungi terpisah, Kepala TNGM Wisnu Wibowo mengatakan setidaknya pesawat dapat membawa 3.000 liter air sekali terbang. Sementara, pihaknya telah menyiapkan sekitar 10 tangki air dengan total sekitar 50.000 liter.
Upaya pemadaman dengan water bombing ini, dilakukan untuk menuntaskan sisa kebakaran yang terjadi akhir September lalu. “Sebenarnya api telah mengecil. Ini juga sempat turun gerimis. Water bombing untuk penuntasan sisa-sisa kebakaran saja. Supaya nanti api benar-benar padam,” tuturnya.
Wisnu menuturkan pelaksanaan water bombing bisa terkendala kabut. “Jika posisi pesawat terlalu tinggi bisa tidak tepat sasaran atau jika terlalu rendah akan membahayakan. Kita coba hari ini dan akan kita tuntaskan besok (Jumat, 9/10),” tutur Wisnu.
Titik api pertama kali diketahui mulai membakar lahan di Gunung Merbabu pada Minggu (27/9). Hingga saat ini, BPBD mencatat sekitar 270 hektar lahan terbakar. Water bombing ditargetkan akan menutaskan sisa kebakaran di wilayah Boyolali dan Magelang, Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)