"Besaran semaksimal mungkin. Yang rawat inap 100 persen ditanggung (manajemen Gembira Loka)," kata Manajer HRD Kebun Binatang Gembira Loka, Josep Kurniawan, Rabu (30/3/2016).
Josep menjelaskan, peristiwa hujan lebat disertai angin yang memakan korban tersebut berlangsung sangat cepat di sekitar Yogyakarta. Ia menceritakan, kekuatan angin yang besarlah yang mengakibatkan puluhan pepohonan di kebun binatang tumbang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menerangkan, ada dua korban yang meninggal dunia akibat peristiwa itu. Satu korban yakni Barokah, salah satu pemilik warung yang meninggal setelah sampai di RSUP Hardjolukito. Satu korban lain yakni seorang anak-anak bernama Adit.
"Adit meninggal di TKP. Korban ditemukan tim Basarnas," ujarnya.
Selain korban meninggal, ada lima korban lain yang mengalami luka-luka. Empat korban dirawat di RS Hidayatullah serta satu korban luka dirawat di RS Bethesda dan sudah diizinkan pulang.
Josep menambahkan, pihak manajemen masih melakukan pendataan terkait kerusakan di sejumlah lokasi kebun binatang. Menurutnya, salah satu kantor manajemen di dalam lokasi juga tak luput dari dampak terpaan angin kencang itu.
"Satwa dalam pendataan, kondisinya aman. Kondisi kandang, kami belum bisa memberikan keterangan," ungkapnya.
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang terjadi di Yogyakarta, di sore hari. Angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang tak hanya terjadi di Gembira Loka, namun juga terjadi sejumlah ruas jalan. Seperti di Jalan Menteri Supeno dan Jalan Gedong Kuning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
