"Ada dugaan bangunan tidak sesuai dengan spek. Tapi ini baru ada dugaan, lebih lanjut harus dilakukan penyelidikan," ujar Kasi Intel Kejari Kabupaten Pekalongan, Mahdi Suryanto, saat dihubungi, Sabtu (17/12/2016).
Tim Tipikor dan Identifikasi Satreskrim Polres Pekalongan juga telah meninjau lokasi ambruknya atap sekolah tersebut. Tiga ruang kelas yang atapnya ambruk sudah dipasang garis polisi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Baru Dibangun 2015, 3 Atap Kelas SMPN 2 Talun Ambruk
“Masih kami selidiki, penyebab ambruknya atap. Karena faktanya, baru satu tahun direhab, sudah ambruk. Kami akan lakukan penyelidikan terkait dengan proses pembangunannya,” papar Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Agung Ariyanto.
Menurut Agung, bangunan yang direhab dengan menggunakan DAK 2014 itu masih tahap pemeliharaan. Pihaknya juga sudah mengambil contoh baja ringan, untuk dijadikan sebagai barang bukti.
“Dari pengumpulan barang bukti itu nanti bisa diketahui penyebabnya. Apakah kelalaian atau karena faktor alam,” katanya.
Atap tiga ruang kelas di SMP N 2 Talun, Rabu (14/12) dini hari ambruk. Bangunan atap yang ambruk itu baru dibangun tahun 2015, dengan sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2014 yang pengerjaannya dilaksanakan tahun 2015. Besaran DAK yang digunakan Rp135 juta untuk perbaikan atap dan plafon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
