"Saya kira harus dibentengi. Yang bisa membentengi ya masing-masing pribadi anak muda Indonesia," ujar Imam usai menghadiri Seminar Nasional Penguatan Sinergitas Peran Pemuda Berbasis Kreatif dan Mandiri untuk Indonesia Berprestasi di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (31/10/2016).
Imam, meminta pemuda mencontoh para pendiri bangsa saat merebut kemerdekaan. Karena itu, Imam mengimbau pemuda Indonesia tidak mudah tergoda dengan situs-situs radikalisme yang tidak mencerminkan akhlak dan budaya Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kemenpora pun terus memantau, tentunya bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan juga pihak-pihak universitas," tutur Imam.
Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menyebut pemuda di rentang usia 15-30 tahun rentan terhadap situs-situs radikalisme. Ia mengatakan salah satu contohnya, pelaku teror di Tangerang beberapa waktu silam yakni Sultan Azianzah yang masih berusia 22 tahun.
"Banyak pelaku teror yang rupanya belajar dari internet. Mereka kebanyakan masih muda," ungkap Suhardi Alius di Kabupaten Sukoharjo, 21 Oktober 2016. Suhardi menerangkan pemuda di rentang usia tersebut sedang berada dalam tahapan pencarian jati diri, mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)