Ahmad Zuhri bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa -- MTVN/Insaf Albert Tarigan
Ahmad Zuhri bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa -- MTVN/Insaf Albert Tarigan (Insaf Albert Tarigan)

Mensos Bangga Melihat Anak Penerima PKH Berprestasi Dunia

bantuan
Insaf Albert Tarigan • 16 April 2016 14:48
medcom.id, Demak: Kondisi keluarga yang kurang mampu tak menghalangi niat dan tekad Ahmad Zuhri (22) untuk berprestasi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Malahan, hal itu dijadikannya sebagai pelecut semangat agar bisa menjadi anak kebanggaan orangtua.
 
Anak sulung dari tiga bersaudara itu berhasil membuat orangtuanya menitikkan airmata bahagia. Tatkala bersama dengan dua orang rekannya dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti kontes robot internasional The Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest pada 2-3 April lalu.
 
Tim Robotik Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula berhasil keluar sebagai juara umum berkat robot pemadam api yang dijuluki Beater 2.3. Robot tersebut mempunyai kemampuan memadamkan api dan bisa berperan sebagai search and rescue (SAR) untuk menyelamatkan bayi di dalam rumah yang terkepung api.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mensos Bangga Melihat Anak Penerima PKH Berprestasi Dunia
 
Hebatnya, robot itu mampu mengalahkan 80 robot peserta lain dari berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Israel. Selain membanggakan orangtua dan kampusnya, prestasi Zuhri mendapat pujian dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
 
Khofifah bertemu Zuhri saat menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2016). Selain karena prestasinya, Zuhri hadir di tempat tersebut untuk menemani ibunya, warga Desa Teluk, Karangawen, Demak, yang merupakan penerima bantuan PKH.
 
"Saya bangga kepada ananda Ahmad Zuhri," kata Khofifah.
 
Khofifah berpesan, agar seluruh ibu-ibu penerima PKH tak lelah mendukung pendidikan anak. Apalagi, pemerintah telah menyediakan bantuan pendidikan sejak SD, SMP, dan SMA, masing-masing Rp450 ribu, Rp750 ribu, dan Rp1 juta yang bisa dicairkan empat kali dalam setahun.
 
"Kita sudah lihat anak-anak Demak bisa berprestasi, juara robot di Amerika Serikat. Kepada ibu-ibu saya pesan supaya mendidik anak yang baik. Kalau ibunya sehat, anaknya berprestasi bagus, mudah-mudahan yang berprestasi terus mengharumkan nama keluarga dan bangsa," katanya.
 
Sementara itu, Zuhri mengaku senang dan kian termotivasi untuk berprestasi. Apalagi, pihak kampus Unissula menjanjikan beasiswa penuh hingga jenjang S2 kepadanya.
 
Sebagai informasi, Menteri Sosial pada Sabtu siang menyerahkan secara simbolis bantuan PKH kepada 35.019 keluarga kurang mampu senilai Rp65,1  miliar di Kabupaten Demak. Selain itu, Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial disabilitas kepada 37 keluarga senilai Rp132 juta, Bantuan sosial lanjut usia kepada 50 keluarga senilai Rp120 juta, Beras Sejahtera kepada 98 ribu lebih keluarga senilai Rp129 miliar, dan hibah dalam negeri kepada 300 keluarga senilai Rp60 juta.
 
Penerima bantuan lanjut usia akan mendapat uang Rp200 ribu per bulan selama 12 bulan. Sedangkan penyandang disabilitas menerima Rp300 ribu per bulan selama 12 bulan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NIN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif