Proyek revitalisasi Malioboro berhenti sementara, pengunjung dan pedagang dipersilakan beraktivitas kembali. Foto-foto: Metrotvnews.com/Patricia Vicka.
Proyek revitalisasi Malioboro berhenti sementara, pengunjung dan pedagang dipersilakan beraktivitas kembali. Foto-foto: Metrotvnews.com/Patricia Vicka. (Patricia Vicka)

PKL Malioboro Diminta Ganti Kerugian Kontraktor

perparkiran
Patricia Vicka • 14 Juli 2016 12:28
medcom.id, Yogyakarta: Jalan Malioboro Yogyakarta tengah direvitalisasi. Tapi, proyek ini berhenti sementara saat musim libur Lebaran. Pedagang Kaki Lima atau PKL kembali dipersilakan menggelar lapak.
 
Namun, belum genap dua pekan dibuka sementara, lantai teraso (terrazo) di pedestrian Malioboro penuh dengan bercak minyak. Pelaksana proyek revitalisasi pun meradang. PKL diminta membersihkan kembali sisa kotoran yang mereka tinggalkan. 
 
"Di awal sudah kita imbau pakai plastik atau alas yang tidak tembus minyak sampai ke teraso. Terutama di area penggorengan. Tapi kenyataannya malah banyak yang tembus," jelas Ery Purnomo, petugas pelaksana proyek Revitalisasi Malioboro di Yogyakarta, Kamis (14/7/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


PKL Malioboro Diminta Ganti Kerugian Kontraktor
Sultan Mau Revitalisasi Malioboro Berhenti Sementara
 
Sebelum meminta ganti rugi, pihaknya akan mencoba membersihkan noda minyak itu dengan cara dipel. Namun, jika tidak berhasil, lantai teraso akan diganti dengan yang baru. Biaya penggantian itulah yang akan dibebankan pada para PKL.
 
Namun, pihaknya akan mengkomunikasikan hal ini terlebih dahulu pada pemda setempat, dalam hal ini UPT Malioboro. Sebab, PKL di sini terdidi dari dua shift, pagi dan malam. "Nanti kami koordinasi dengan UPT Malioboro, PKL mana yang harus mengganti," jelas Eri.
 
Selain itu, kontraktor proyek akan mengumpulkan data titik-titik teraso yang akan diganti. Pendataan akan dilakukan usai pedestrian Malioboro ditutup kembali pada 18 Juli.
 
"Minggu depan libur Lebaran sudah selesai dan kami mulai lagi proyek revitalisasi. Jadi kami baru mulai kumpulkan foto," pungkasnya.
 
Salah seorang PKL yang berdagang di Malioboro, Yati mengaku sudah memakai alas karpet selama berjualan. "Saya juga sudah coba jaga kebersihan. Dialasi pakai karpet dan tikar," katanya.
 
PKL Malioboro Diminta Ganti Kerugian Kontraktor
Akan Ada Keran Air Siap Minum di Malioboro
 
Proyek revitalisasi Malioboro berjalan sejak pekan kedua April 2016. Untuk menyulap menjadi kawasan semi pedestria, Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta mengucurkan anggaran Rp24 Miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais).
 
Revitalisasi kawasan Malioboro adalah bagian dari program revitalisasi sumbu filosofi Yogyakarta yang dimulai dari kawasan Tugu Pal Putih hingga panggung Krapyak Bantul. Tujuan revitalisasi untuk menonjolkan kembali nilai-nilai filosofis pada simbol-simbol yang ada di sepanjang sumbu imajiner Yogyakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif