Puluhan siswa dan warga menanam bibit mangrove di Desa Karimun, Kepulauan Karimunjawa. Partisipan terjun ke lumpur lalu menanam mangrove di tepi pantai.
Kepala Seksi I Karimunjawa Sutrisno mengakui kerusakan hutan mangrove terjadi akibat penebangan liar dan pembukaan lahan tambak. Tindakan tersebut mengganggu keasrian hutan dan habitat di tepi laut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kerusakan hutan mangrove pada umumnya disebabkan dua faktor. Yaitu ditebang untuk diambil kayunya, atau untuk membuka lahan pertambakan," ujar Sutrisno, Senin (24/10/2016).

(Anak-anak dan warga menanam mangrove di Karimunjawa, Jepara, MTVN - Rhobi Shani)
Sutrisno mengatakan bekas hutan mangrove terbengkalai. Sebab, lahan tesebut dialih fungsi menjadi tambak. Namun tambak mengalami puso sehingga tak bisa digunakan.
“Terus kalau puso hanya dibiarkan saja tidak ada usaha untuk mengembalikan kondisi hutan. Padahal sebetulnya menanam mangrove itu mudah, bibit mangrove pun sudah kami siapkan,” kata Sutrisno.
Sutrisno menegaskan kerusakan hutan mangrove dapat merusak ekosistem laut. Jumlah ikan menurun. Air laut menjadi keruh.
Sebab, kata Sutrisno, hutan mangrove berfungsi menyaring air yang mengalir ke laut.
Lantaran itu, Sutrisno mengajak warga dan pelajar menanam kembali mangrove. Ia juga meningkatkan peran patroli hutan mangrove.
“Tapi kalau hanya mengandalkan patroli, kami tak mampu. Personel kami terbatas namun hutan mangrove sangat luas. Maka, kesadaran masyarakat adalah kunci utamanya,” pungkas Sutrino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)