Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng. (Media Indonesia/Liliek Darmawan)
Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng. (Media Indonesia/Liliek Darmawan) ()

Tim BNN Menyeberang ke Pulau Nusakambangan

kontroversi pengakuan freddy budiman
12 Agustus 2016 12:19
medcom.id, Cilacap: Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 
 
Didampingi sejumlah pejabat BNN Cilacap, tim dari Jakarta tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat, 12 Agustus, pukul 08.17 WIB. Rombongan langsung menyeberang menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan.
 
Melansir Antara, dalam rombongan itu tampak pula Kepala Seksi Pemberantasan BNN Kota Tegal Komisaris Polisi Anung Suyadi yang pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap saat Freddy Budiman baru dipindah dari Lapas Cipinang, Jakarta, ke Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, pada 2013.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: PPATK Temukan Aliran Uang Ratusan Miliar dari Freddy Budiman
 
Setelah beberapa jam di Lapas Batu, Kepala BNN Kabupaten Cilacap AKBP Edy Santosa keluar meninggalkan Dermaga Wijayapura pada pukul 11.00 WIB. Saat dikonfirmasi, Edy enggan memberikan keterangan.
 
"Nanti saja sama tim dari BNN Pusat," katanya singkat.
 
Informasi yang dihimpun, kedatangan tim dari BNN Pusat itu dalam rangka mencari sejumlah keterangan dan bukti terkait testimoni yang disampaikan mendiang Freddy Budiman kepada Koordinator  Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar.
 
Dalam pengakuan yang ditulis Haris, Freddy mengungkapkan dirinya menyetor upeti total Rp450 miliar ke aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Rp90 miliar ke jajaran Polri. 
 
Testimoni Freddy yang dibeberkan Haris di media sosial tersebut memang tidak dilengkapi bukti. Hal itu yang kemudian membuat TNI, Polri, dan BNN melaporkan Haris ke Bareskrim Polri dengan tudingan pencemaran nama baik.
 
Namun, temuan PPATK mengonfirmasi bahwa pengakuan Freddy soal keterlibatan aparat dalam bisnis haramnya tak mengada-ada.
 
Baca: Akhir Perjalanan Freddy Budiman
 
Di sela International Meeting on Counter Terrorism and Second Counter Terrorism Financing Summit di Bali, Rabu 10 Agustus, Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan pihaknya menemukan aliran dana ratusan miliar rupiah dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy.
 
"Datanya sudah saya serahkan ke BNN berikut analisisnya, cukup tebal," kata Yusuf.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif