Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso saat diwawancara oleh Media Indonesia di Kantor Pusat BNN, Jakarta. (Media Indonesia/Arya Manggala)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso saat diwawancara oleh Media Indonesia di Kantor Pusat BNN, Jakarta. (Media Indonesia/Arya Manggala) (Antara)

Buwas: Narkoba Tujuan Indonesia Transit di Singapura-Malaysia

pemberantasan narkoba
Antara • 04 April 2017 14:47
medcom.id, Semarang: Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso (Buwas) menyebut Malaysia dan Singapura sebagai negara tempat bandar narkoba transit sebelum memasukkan barang haram ke Indonesia.
 
"Faktanya, narkotika dari berbagai negara yang akan masuk ke Indonesia singgah ke dua negara ini dulu," kata Budi Waseso dalam pengarahannya dihadapan personel TNI dan Polri se-Jawa Tengah di markas Kodam IV/ Diponegoro di Semarang, Selasa.
 
Ia mengungkapkan setidaknya ada 11 negara yang memasok berbagai jenis narkotika masuk ke Indonesia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jenderal polisi bintang tiga yang akrab dipanggil Buwas tersebut juga menyatakan kekesalannya terhadap aparat kepolisian kedua negara itu.
 
Akibatnya, ia mengaku enggan menjalin kerja sama penanggulangan narkotika dengan Malaysia dan Singapura. "Saking kesalnya, saya tidak mau kerja sama dengan Malaysia dan Singapura. Untuk apa kerja sama kalau tidak ada manfaatnya," ucapnya, menegaskan.
 
Ia menilai kedua negara tersebut memiliki "kepentingan" terhadap Indonesia. Saat ini, ia meyakini sudah ada lebih dari 60 jenis narkotika yang sudah masuk ke Indonesia.
 
Menurut dia, kondisi tersebut menjadi tugas bagi Balai Pengawasan Obat dan Makanan untuk bekerja lebih keras. "BPOM sudah bekerja keras, BIN juga sudah mendeteksi," ujarnya.
 
Khusus untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta masuk dalam kategori rawan narkotika. "Pangsa pasar besar, khususnya Yogyakarta sebagai kota pelajar," imbuhnya.
 
Menurut dia, para bandar narkotika memiliki visi untuk menghancurkan para pelajar dan mahasiswa yang tentunya harus ditangani serius.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif