Wakil Direktur Krimimal Umum Polda DIY AKBP Djuhandani mengatakan mendapat petunjuk itu setelah menangkap dan memeriksa S, otak di balik penculikan dokter Rica Tri Handayani akhir Desember 2015 lalu.
"Tujuan akhir membentuk negara baru. Tapi kami sedang meneliti dan mencari bukti-bukti lagi yang lebih kuat," tutur Djuhandani di Yogyakarta, Jumat (19/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedianya, Gafatar melakukan enam fase kegiatan sebelum mendapai tujuan akhir. Pertama, Siron yang merupakan gerakan secara sembunyi-sembunyi pengajaran ajarannya. Fase kedua Jahron yakni melakukan gerakan secara terbuka untuk mencari pengikut.
Fase ketiga adalah hijrah di mana semua anggota Gafatar akan bersama-sama pindah ke Kalimantan. Fase keempat adalah Qital/ perang, anggota Gafatar akan dicuci otak untuk melakukan perang secara fisik.
Fase kelima Futo yakni fase mendekati kemenangan. Fase terakhir adalah fase Madilatur Munawaroh yakni fase kejayaan dimana anggota Gafatar berhasil menerapkan ajaran Gafatar di masyarakat.
"Kami duga sekarang masuk Fase ketiga dan bersiap melakukan fase keempat. Buktinya ada eksodus masal ke Kalimantan. Seharusnya kalau semua berjalan sesuai rencana, eksodus dilakukan sejak September 2015 hingga Januari 2016," tuturnya.
Gafatar menilai Pulau Kalimantan cocok menjadi tanah terpilih. Sebab lokasinya cocok menjadi tempat persiapan menuju fase keempat yakni perang.
"Anggota Gafatar meyakini pulau Jawa akan tenggelam. Sementara pulau Kalimantan adalah tanah Khatulistiwa yang subur dan penduduk sedikit. Mereka aman di sana," jelas Djuhandani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)