Mereka akan dibawa melalui jalur darat dengan tujuh bus menuju Lampung. Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Lampung, Maria Tamtina, mengatakan 276 orang tersebut terdiri dari beberapa KK.
“Hari ini ada 276 orang yang dipulangkan. Sebenarnya tidak semua ber-KTP Lampung. Ada yang malah sudah ber-KTP Ketapang. Tapi, ketika divalidasi ulang mereka keluarnya dari Lampung. Data awalnya ada 164 dari Lampung, namun setelah kami cek ulang ada penambahan dan jumlahnya 276 orang,” kata dia saat ditemui di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (15/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setibanya di Lampung, mereka akan ditempatkan di Asrama Haji Rajabasa sebagai lokasi transit sementara. “Hanya transit saja di sana sambil menunggu pemerintah kabupaten/kota menjemput. Selanjutnya, pemerintah setempat yang akan membina,” kata dia.
Sukir, 55, salah seorang warga Lampung, mengatakan telah dua pekan lebih berada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Dirinya mengaku baru dua bulan bercocok tanam di Ketapang. “Masih coba-coba. Istri masih di Lampung, belum saya bawa. Jadi, setelah hampir tiga bulan tak bertemu istri, sekarang saya akan pulang,” kata Sukir yang mengaku belum sempat memanen hasil pertaniannya di Ketapang.
Berbeda dengan Sukir, Arni justru merasa enggan pulang ke Lampung. “Di Lampung juga tidak tahu mau tinggal di mana. Saya sudah tidak punya apa-apa. Pasrah saja pada pemerintah setempat,” kata ibu dari dua anak itu.
Di Asrama Haji Donohudan masih ada sekitar 500 eks pengikut Gafatar. Beberapa di antaranya berasal dari luar Jawa seperti Kalimantan Barat dan Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
