Slamet, pekerja talut, mengatakan, bersama sejumlah orang diminta memperbaiki talut Pleret. Ketika alat berat mengeruk tanah, pada Kamis 27 Agustus, sejumlah batu yang diduga batuan candi terlihat. Batuan berbentuk persegi panjang, berbeda dengan batuan biasa.
"Di kedalaman sekitar tiga meter tampak ada batu persegi panjang yang potonganya rapi, mirip batuan candi," kata Slamet ditemui di lokasi penemuan batu, Senin (31/8/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bersama rekannya, Slamet kemudian mengangkat batu-batu ke bagian lebih tinggi. Ternyata penemuan batu tak hanya itu. Usai pengerukan, ditemukan lagi batuan serupa.
"Masih banyak. Lalu ada warga yang melihat dan langsung dilaporkan ke BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Yogyakarta," katanya.
Slamet menjelaskan, ketika pertama kali ditemukan batuan candi menempel dengan semen dan bata merah. Posisi batuan tertata untuk bagian lantai dan pembatas sisi kanan-kiri talut. Kemungkinan besar, kata dia, batuan candi itu dulu digunakan untuk pembangunan talut Pleret.
"Sepertinya memang digunakan untuk membangun talut. Itu di sana tulisannya talut dibangun 1923," ucapnya.
Menanggapi temuan itu, Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, tak menyangkal jika batu yang ditemukan memang batuan candi. BPCB sudah mengecek langsung temuan tersebut. "Ya, batuan itu merupakan bagian dari Candi Prambanan," jelas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
