Warga mengambil air dari bocoran pipa PDAM di Dusun Ploso, Desa Tileng, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.
Warga mengambil air dari bocoran pipa PDAM di Dusun Ploso, Desa Tileng, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah. (Patricia Vicka)

Pemda DIY Siapkan 1500 Tangki Air Selama Kemarau

musim kemarau
Patricia Vicka • 05 Juli 2019 18:03
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan 1500 tangki air bersih untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau 2019. Tangki air ini disalurkan ke daerah-daerah yang kesulitan mendapat air selama kemarau.
 
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan saat ini sudah 2 Kabupaten yang mengajukan permintaan droping air.
 
"Gunungkidul dan Bantul sudah melakukan dropping air sejak Juni 2019," kata Biwara di Yogyakarta, Jumat, 5 Juli 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Biwara menjelaskan di Kabupaten Gunungkidul sudah ada delapan kecamatan yang mengajukan dropping air. Dua kecamatan yang paling banyak meminta dropping air adalah Kecamatan Girisubo dan Rongkop.
 
"Dua wilayah ini terletak di dataran tinggi yang minin sumur bor dan sumber air," jelas Biwara.
 
Catatan BPBD, dropping air ke Girisubo sudah sebanyak 200 tangki dan Rongkop sebanyak 100 tangki. Sementara total dropping air di Gunungkidul sudah sebanyak 360 tangki.
 
Sementara di Kabupaten Bantul, dropping air sudah dilakukan ke empat kecamatan ini yakni Pleret, Dlingo, Piyungan, dan Pandak. "Dropping air meliputi empat kelurahan dan 10 dusun. Total sudah droping 10 tangki," ungkap Biwara.
 
Sementara untuk wilayah lainnya belum ada permintaan dropping air lantaran dinilai masih mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri. Penyediaan air bersih ini dilakukan oleh Dinas Sosial dan komunitas serta perusahaan yang turut membantu menyalurkan air bersih melalui kegiatan sosial.
 
Berdasarkan analisis cuaca dari BMKG, BPBD memperkirakan kekeringan di wilayah DIY akan terjadi hingga September.  "Puncak kekeringan terjadi pada bulan Agustus. Tahun ini kekeringan kami prediksi tidak sehebat tahun lalu," beber Biwara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif