Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan saat ini sudah 2 Kabupaten yang mengajukan permintaan droping air.
"Gunungkidul dan Bantul sudah melakukan dropping air sejak Juni 2019," kata Biwara di Yogyakarta, Jumat, 5 Juli 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Biwara menjelaskan di Kabupaten Gunungkidul sudah ada delapan kecamatan yang mengajukan dropping air. Dua kecamatan yang paling banyak meminta dropping air adalah Kecamatan Girisubo dan Rongkop.
"Dua wilayah ini terletak di dataran tinggi yang minin sumur bor dan sumber air," jelas Biwara.
Catatan BPBD, dropping air ke Girisubo sudah sebanyak 200 tangki dan Rongkop sebanyak 100 tangki. Sementara total dropping air di Gunungkidul sudah sebanyak 360 tangki.
Sementara di Kabupaten Bantul, dropping air sudah dilakukan ke empat kecamatan ini yakni Pleret, Dlingo, Piyungan, dan Pandak. "Dropping air meliputi empat kelurahan dan 10 dusun. Total sudah droping 10 tangki," ungkap Biwara.
Sementara untuk wilayah lainnya belum ada permintaan dropping air lantaran dinilai masih mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri. Penyediaan air bersih ini dilakukan oleh Dinas Sosial dan komunitas serta perusahaan yang turut membantu menyalurkan air bersih melalui kegiatan sosial.
Berdasarkan analisis cuaca dari BMKG, BPBD memperkirakan kekeringan di wilayah DIY akan terjadi hingga September. "Puncak kekeringan terjadi pada bulan Agustus. Tahun ini kekeringan kami prediksi tidak sehebat tahun lalu," beber Biwara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)