Koordinator Aliansi Rakyat Kendeng Berdaulat Arif Novianto menyampaikan, pengalihan isu itu antara lain lewat program pemasangan pipa air dari pegunungan. Kemudian, membiayai pembangunan wisata, memberikan pelatihan kerja, membangun tempat ibadah, membuat koperasi, hingga membentuk kelompok tani organik.
“Jika pabrik semen jadi dibangun, dapat merusak lingkungan, ekosistem, mengancam kehidupan masyarakat sekitar dan akan membunuh sumber mata air. Perusahaan mencoba menyerang atau mengalihkan wacana itu lewat program CSR,” tegas Arif, Senin (18/7/2016).
Baca: Presiden Jokowi Janji Temui 'Kartini Kendeng'
Di tempat terpisah, Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya, saat dimintai komentar menyampaikan, program CSR yang digalakkan berdasarkan UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007. Bahwa CSR adalah komitmen perseroan untuk berperan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Program CSR merupakan kewajiban perusahaan. Komitmen ini dibuat untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,” ujar Christian.
Christian melanjutkan, UU Perseroan Terbatas, UU Penanaman Modal, UU Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup dan berbagai aturan terkait lainnya menyatakan bahwa CSR wajib dijalankan oleh perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya terkait dengan pengelolaan, pemanfaatan dan terkait dengan sumber daya alam.
“Meskipun proses hukum masih berjalan di PTTUN Surabaya, program CSR tetap berjalan. Kami tidak menyesal sudah mengeluarkan CSR kalau memang nantinya gugatan dimenangkan pihak penggugat,” kata Christian.
Baca: 9 Srikandi Kendeng Temui Ganjar Tolak Pabrik Semen
Sebagai bentuk aksi penolakan terhadap pembangunan pabrik semen, Aliansi Rakyat Kendeng Berdaulat menanam 1000 pohon di lahan Perhutani Pegunungan Kendeng Utara di Dukuh Lemahbang, Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati, pada Minggu 17 Juli 2016.
Sebelumnya, pada Sabtu 16 Juli 2016, mereka menggelar aksi pawai lingkungan. Sekitar 500 warga berpartisipasi dalam aksi itu. Pawai lingkungan dimulai dari Desa Tambakromo-Desa Wukirsari-Desa Maitan-Desa Pakis-Desa Sumbersari-Desa Kayen dan berakhir di Desa Tambakromo. Ratusan warga dengan mengendarai truk, mobil bak terbuka dan sepeda motor ikut serta dalam aksi ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
