"Kondisi ini sudah berjalan lama. Kami khawatir lahan pertanian hanya bisa mengandalkan hujan saja jika tidak segera dibenahi. Tanah pertanian menjadi tandus dan susah dicangkul," kata Amiri, Ketua RT.13 RW.3 Desa Deles, Rabu 19 Juli 2017.
Diduga, saluran irigasi rusak karena adanya penambang liar galian C di sepanjang Sungai Kaliputih yang selama ini mengairi lahan pertanian. Kini, petani hanya bisa pasrah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Amiri mengaku, ia dan sejumlah petani sudah melakukan berbagai upaya, termasuk memasang pipa paralon untuk mengalirkan air. Namun, pipa paralon tersebut tidak dapat mengairi lahan seluas 35 hektare.
Senada, Solikhin juga mengeluhkan sawahnya yang mulai mengering. "Kekeringan disebabkan batuan di tepian sungai habis dipangkas para penambang batu. Sehingga, bibir sungai menjadi rusak dan ambrol dan air tidak bisa mengalir ke saluran irigasi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
