Warga menilai, sejak proyek jalan tol berjalan, ruas jalan di desanya kerap menjadi jalur lalu lintas dumptruk pengangkut tanah uruk. Karenanya, ruas jalan menjadi rusak dan nyaris tidak bisa dilewati kendaraan. Tidak hanya itu, beberapa saluran irigasi juga rusak karena tertutup tanah uruk. Akibatnya, lahan pertanian mengering.
"Untuk itu, kami minta PT Waskita bertanggungjawab," kata penanggung jawab aksi unjuk rasa, Arief Cahyadi, kepada Metrotvnews.com, Kamis, 23 Maret 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Arief berharap, perbaikan jalan harus dibeton secara permanen. Selain itu, di sepanjang jalan yang rusak harus diberi lampu penerangan. Kemudian untuk saluran irigasi, harus diperbaiki. Sebab, kondisinya saat ini sangat memperihatinkan. Petani tidak bisa bercocok tanam karena kekurangan air irigasi.
Termasuk jumlah armada, juga harus dikurangi. Maksimal 10 unit armada dengan tonase sebanyak 10 ton.
"Untuk operasi dumptruk mulai jam delapan pagi sampai jam empat sore. Jangan sampai malam. Kasihan warga yang sedang beristirahat," sambungnya.
Arief menegaskan, jika tuntutannya tidak dipenuhi, terpaksa warga akan menutup jalur lalu lintas dumptruk yang berada di sekitar Desa Tonggara. Namun, jika tuntutan itu dipenuhi, warga mempersilahkan jalur tersebut digunakan kembali.
"Sebelum tuntutan kami dipenuhi, kami akan menutup jalan ini," katanya.
Camat Kedungbanteng, Imam Masykur yang berada di lokasi unjukrasa meminta warga untuk segera menulis tuntutan tersebut. Nantinya, tuntutan akan segera dilaporkan ke Bupati Tegal dan selanjutnya akan disampaikan kepada PT Waskita Karya.
"Supaya tidak berlarut-larut, silahkan tuntutannya ditulis, nanti akan saya laporkan ke Pak Bupati," ujarnya.
Kapolsek Kedungbanteng, AKP Abdul Gofir, mengungkapkan bahwa proyek jalan tol ini merupakan program pemerintah pusat. Untuk itu, jika ada keluhan dari warga supaya dibicarakan dengan baik. Sehingga ada solusi yang tepat sesuai dengan keinginan warga. "Nanti kontraktor (pihak PT Waskita) bisa ditemukan dengan warga. Yang penting kita harus bersabar. Nanti akan kita proses," ucapnya.
Perwakilan PT Waskita Karya, Beni, saat dihubungi melalui telephon seluler, mengaku akan menampung aspirasi warga. Aspirasi itu akan segera dirapatkan dengan pimpinan PT Waskita Karya. "Aspirasi warga akan dirapatkan nantinya," ujarnya.
Sementara saat ditanya apakah aspirasi itu akan direalisasi, dia hanya menjawab dengan singkat mengiyakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)