Dwi tak bisa berjalan karena kakinya melepuh. Foto-foto: Metrotvnews.com/Pythag
Dwi tak bisa berjalan karena kakinya melepuh. Foto-foto: Metrotvnews.com/Pythag (Pythag Kurniati)

Berawal dari Flek di Pipi, Bocah Ini Lumpuh 2 Bulan

penyakit langka
Pythag Kurniati • 03 Maret 2017 16:44
medcom.id, Sukoharjo: Warga Kabupaten Sukoharjo, Dwi Luh Indah Setyani, 12, terpaksa harus terbaring lemah selama lebih dari dua bulan. Saat Metrotvnews.com mendatangi rumahnya, kedua kaki bocah kelas VI sekolah dasar ini terbalut perban dari betis hingga telapak kaki.
 
Kondisi ini yang membuat Dwi tidak kuasa berjalan dan tak bisa mengikuti kegiatan belajar di SDN Geneng Sari 2. Padahal, sebentar lagi Dwi menghadapi ujian kelulusan.
 
"Saat ini kondisi kakinya sudah 40 persen pulih. Namun, saat pertama sakit dua bulan lalu, kakinya gosong dan melepuh," urai ayah Dwi, Joko Tarmanto, saat ditemui di rumahnya, Dukuh Geneng RT 01 RW 05 Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jumat, 3 Maret 2017.
 
Dwi merupakan anak kedua pasangan Suratmi dan Joko Tarmanto. Joko menuturkan, sakit yang dialami anaknya diperkirakan bermula sekitar Desember 2016.
 
“Awalnya di pipi kanan ada luka flek berlendir. Kemudian, saya bawa ke dokter dan diberi obat. Katanya sakit herpes. Setelah minum obat, kaki anak saya jadi gosong,” kata Joko.
 
Berawal dari Flek di Pipi, Bocah Ini Lumpuh 2 Bulan
Joko Tarmanto, ayah Dwi
 
Dwi kemudian dibawa ke dokter yang sama dan diberi obat lagi. “Setelah itu kakinya malah melepuh seperti orang yang habis tersiram air panas,” kata dia.
 
Kulit dan daging telapak kaki Dwi juga mengelupas. “Bagian kelingkingnya seperti terputus satu ruas,” katanya.
 
Ketakutan mulai muncul. Beberapa orang tetangganya  menyangka Dwi menderita penyakit kusta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pada Januari, keluarga membawa Dwi ke RSUD Karanganyar. “Kata dokter ia mengalami alergi obat,” ujar Joko. Sempat dirawat 10 hari RSUD Karanganyar, Dwi diminta untuk operasi.
 
“Namun, kata dokter, badan anak saya tidak stabil. Operasi urung dilakukan dan mereka menyarankan anak saya dirujuk ke rumah sakit swasta. Kemudian, saya bawa pulang anak saya karena tak punya biaya,” kata dia.
 
Berawal dari Flek di Pipi, Bocah Ini Lumpuh 2 Bulan
Rumah Joko Tarmanto
 
Andalkan Pinjaman Uang
 
Selama mengusahakan kesembuhan anaknya, Joko merasa terbantu dengan adanya Kartu Indonesia Sehat. Namun, untuk biaya perawatan sehari-hari, pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan di Jakarta itu mengandalkan pinjaman uang.
 
“Selama anak saya sakit, otomatis saya berhenti kerja karena merawat anak. Saya sudah jual barang-barang yang bisa dijual, juga berutang kepada saudara-saudara,” tutur bapak tiga anak ini.
 
Dalam satu hari, ia melanjutkan, harus membeli perban, salep, kapas, dan peralatan lainnya untuk mengobati luka Dwi. Belum lagi, Joko masih harus menghidupi istri dan dua anak.
 
“Harapan saya, pemerintah bisa memberikan bantuan. Saya ingin anak saya sembuh dan bisa mengikuti ujian nasional,” ujarnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif