Pada 2011, ada sebanyak 306 pengidap HIV. Tahun berikutnya, pengidap HIV cenderung meningkat meski sempat turun pada 2015. Data itu yakni 264 (2012), 515 (2013), 532 (2014), 313 (2015), dan 377 (Januari-Juni 2016).
Baca: Penyandang HIV/AIDS di Jepara Mayoritas Ibu Rumah Tangga
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyamingastuti mengungkapkan warga Yogyakarta yang semula pengidap HIV kemudian masuk pada kategori AIDS, juga mengalami peningkatan. Ia menyebutnya, dalam lima tahun terakhir, 2012 menjadi paling banyak warga Yogyakarta yang mengidap AIDS.
"Ada sebanyak 227 orang di Yogyakarta yang mengidap AIDS, itu pada tahun 2012," ujar Pembajun kepada Metrotvnews.com, Kamis (1/12/2016).
Data soal pengidap AIDS yang Dinas Kesehatan DIY miliki ada 77 orang (2011), 227 (2012), 195 (2013), 199 (2014), 92 (2015), dan 151 (Januari-Juni 2016). Pembajun menyebut, baik pengidap HIV maupun AIDS berasal dari berbagai macam kalangan.
Pejabat pengelola program penanganan HIV, Riesta Yasinta mengatakan Kota Yogyakarta dan Sleman menjadi wilayah yang paling banyak warga yang mengidap HIV. Disusul Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
"Mungkin bertambah karena banyaknya warga pendatang yang ada di Kota Yogyakarta dan Sleman," kata Riesta.
Baca: 13 Kantong Darah PMI Tegal Terinfeksi HIV
Ia menambahkan, pengidap HIV masih terkonsentrasi pada kelompok tertentu. Riesta menyebutkan, kelompok yang cukup banyak mengidap HIV di antaranya pekerja seks, homoseksual, waria, maupun kelompok heteroseksual.
"Kami masih terus melakukan penguatan pengetahuan masyarakat maupun tenaga kesehatan untuk mendeteksi serta mengobati virus ini," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)