Menurut Kapolda Yogyakarta Brigjen Ahmad Dofiri, konvoi bakal mengganggu kenyamanan warga yang tengah merayakan malam Tahun Baru. Apalagi, lalu lintas bakal semakin padat.

(Petugas merazia tempat hiburan malam menjelang perayaan Tahun Baru di Denpasar, Ant - Wira Suryantala)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kapolda khawatir peserta konvoi dalam pengaruh minuman keras. Itu dapat membahayakan peserta konvoi.
"Juga berbahaya bagi orang lain. Ini yang kami antisipasi," ungkap Kapolda seperti yang ditulis Metrotvnews.com, Jumat (30/12/2016).
Dofiri menyebutkan sejumlah titik di Yogyakarta yang menjadi pusat perayaan Tahun Baru. Yaitu wayang kulit di Kantor Dinas Pariwisata DIY, hiburan di titik 0 Km, alun-alun, dan halaman Stadion Mandala Krida.
Polda DIY menurunkan 1.627 personel untuk merayakan malam Tahun Baru. Tak hanya mengatur lalu lintas, polisi juga mengantisipasi peredaran minuman keras dan tindak kejahatan di Yogyakarta.
Siaga 1 di Jatim
Sementara itu, Polda Jawa Timur menetapkan status siaga 1 mulai 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017. Status siaga diberlakukan untuk mewaspadai gangguan yang dapat mengancam keselamatan warga di malam Tahun Baru.
Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji menerjunkan 12.350 personel di sejumlah titik di 38 kabupaten dan kota. Polisi disebar ke lokasi yang dianggap rawan gangguan keamanan.

(Arus lalu lintas padat di Pantura di malam pergantian tahun 2016, Ant - Oky Lukmansyah)
"Yang jelas titik rawan itu seperti tempat perkumpulan orang dan kumpulan orang di jalan-jalan," kata Kapolda.
Polda bakal menerjunkan beberapa alat utama pengamanan. Termasuk penembak jitu alias sniper.
"Tapi Alhamdulillah, kondisi Jatim saat ini masih dalam situasi aman terkendali. Semoga tidak ada apa-apa pada malam pergantian tahun nanti, dan keadaan tetap kondusif," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
