Menurut Musthofa, pemimpin harus mampu mengambil hati rakyat kalau tak mau jabatannya direbut kembali oleh masyarakat. Caranya, pemimpin mesti memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Bupati itu pegawai outsource, pekerja tidak tetap. Rakyat bisa ganti sesuai keinginannya," kata Musthofa pada acara Public Leader Society di Universitas Indonesia, Senin 8 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia mengatakan, hubungan timbal balik antara warga dan pemimpin harus dijaga betul. Di Kudus, tambah Musthofa, kini ada program Bupati Lapor Rakyat. Bentuknya, talk show. Program ini rutin dihelat saban Jumat dan disiarkan lewat radio.
Musthofa juga memperkenalkan aplikasi Menjalankan Amanah Rakyat. Warga Kudus bisa curhat apa saja lewat aplikasi yang sudah digunakan sejak 2012, itu. Lewat aplikasi ini warga pun bisa mengontrol, apakah keluhan mereka direspon atau tidak.
"Kalau kerja benar, Sekda Kudus itu bisa dapat lebih banyak daripada Sekda Provinsi," ujar Musthofa.
Sosiolog Imam B. Prasodjo mengapresiasi terobosan yang sudah dibuat Bupati Kudus. Ia juga mendoakan karier kepemimpinan Musthofa meningkat ke jenjang yang lebih tinggi. "Sekarang, pemilih tak terlalu lihat partainya, tetapi lihat orang. Kalau ada orang yang baik harus diapresiasi dan naik kelas."
(ICH)