Aksi warga Solo menggelar doa bersama untuk almarhum Pak Raden, 1 November 2015
Aksi warga Solo menggelar doa bersama untuk almarhum Pak Raden, 1 November 2015 (Pythag Kurniati)

Selamat Jalan Pak Raden

pak raden
Pythag Kurniati • 01 November 2015 11:04
medcom.id, Solo: Aksi belasungkawa atas kepergian Drs Suyadi atau Pak Raden berlangsung di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Masyarakat Kota Solo memasang foto Pak Raden dan membubuhkan tanda tangan di kain panjang berwarna putih dalam acara yang berlangsung di car free day Kota Solo itu, Minggu 1 November.
 
"Selamat Jalan The Legend. Terima kasih untuk karya-karya baktimu untuk anak Indonesia."
 
Demikian tulisan dalam spanduk kain putih itu. Setelah itu, masyarakat memanjatkan doa bersama untuk almarhum.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Waktu kecil tontonan yang paling ditunggu-tunggu adalah Si Unyil. Tokoh yang ditakuti ya Pak Raden. Karakter suara, karakter kumisnya, tapi Pak Raden lah yang membuat hidup suasana," ungkap Heru, warga Solo yang mengikuti kegiatan tersebut.
 
Meski menakutkan, kata Heru, Pak Raden selalu menyisipkan pesan untuk anak-anak Indonesia dalam setiap cerita Si Unyil. "Makanya, saya rindu tontonan anak-anak seperti itu saat ini," ungkapnya.
 
Pak Raden merupakan legenda dongeng anak Indonesia. Karakter berikut kumis tebalnya melekat pada ingatan anak-anak Indonesia di era 1980 hingga 1990-an.
 
Pada Jumat 30 Oktober 2015, Sang Legenda menutup mata untuk selama-lamanya di usia 83 tahun. Drs Suyadi meninggal di RS Pelni Petamburan lantaran sakit yang ia derita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif