Koordinator acara Jepara Batik dan Tenun 2016, Indria Mustika, menyampaikan, selain mengeksplorasi batik dan tenun khas Jepara, ratusan peserta juga menampilkan pakaian karnaval yang mengeksplorasi limbah. Itu seperti penggunaan limbah kertas, plastik, dan limbah industri. Tak hanya itu, Nindria menambahkan, peserta juga banyak yang memanfaatkan hasil kerajinan untuk pakaian carnival.
“Peserta ternyata kreatif-kreatif, banyak yang memadukan batik dan tenun Jepara dengan aneka bahan limbah seperti plastik, kertas, bahkan limbah karet juga ada,” kata Indria, Minggu (17/4/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Jepara, gelaran ini juga untuk peringatan Hari Kartini yang ke 137. “Yang membedakan dengan carnival dari kota-kota lainnya, kalau carnival di Jepara ini tidak hanya bisa dinikmati di jalan tapi juga di atas panggung,” ujar Indria.
Ambar Wati, warga Jepara mengaku terhibur dengan tampilan peragaan busana peserta. Hanya saja, desain-desain pakaian yang diperagakan modelnya hampir sama. Model pakaian yang dikenakan kurang variatif.
“Sudah bagus, perpaduan warnanya sudah bagus, tapi kok bentuk-bentuk pakaiannya hampir sama semua,” kata Ambar Wati di sisi jalan yang dilalui peserta karnaval.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
