"Kalau mobil dinas baru, saya kira bukan kebutuhan mendesak. Jadi saya tolak dan minta anggaran untuk pembelian mobil dinas bagi Bupati dan Wakil Bupati dialihkan untuk pembangunan infrastruktur jalan," kata Mirna Annisa saat ditemui Metrotvnews.com, Sabtu (7/5/2016).
Bagi Mirna, pembelian mobil baru merupakan pemborosan anggaran. Menurut dia, mobil dinas yang ada saat ini masih bagus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mobil dinas itukan intinya untuk kerja, kalau yang lama masih bagus kenapa mesti ganti dan beli yang baru. Itu namanya pemborosan," kata dia.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kendal tengah berupaya memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak. Sepanjang 342,447 kilometer atau 44,42 persen dari total ruas jalan 770,93 km yang ada di Kabupaten Kendal rusak.
Mirna menargetkan, sebesar 80 persen dari jalan yang rusak di Kendal selesai tahun ini. "Terutama jalan-jalan yang rusak berat. Fokus tahun ini dan tahun depan bisa selesai semua," ujar dia.
Kepala Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kendal Puji Astuti membenarkan Bupati menolak pembelian mobil dinas demikian pula wakil bupati Kendal. Dengan demikian, Pemkab Kendal menghemat anggaran sebesar Rp1,3 miliar.
"Besaran dana tersebu untuk dua unit mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati. Sebab satu unitnya dianggarkan sekitar Rp650 juta," kata Puji Astuti.
Anggaran itu akan dialihkan untuk program lain. "Bisa untuk infrastruktur jalan atau pun kegiatan pembangunan lainnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
