Grebeg Maulid di Solo, MTVN - Pythag Kurniati
Grebeg Maulid di Solo, MTVN - Pythag Kurniati (Pythag Kurniati)

Pesan Damai dari Tradisi Grebeg Maulid di Solo

maulid nabi
Pythag Kurniati • 12 Desember 2016 16:29
medcom.id, Solo: Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, menggelar grebeg Maulid memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara itu dinilai membawa pesan damai dalam kemajemukan dan keberagaman.
 
Dua pasang gunungan diarak dari Keraton Kasunanan menuju Masjid Agung Kota Solo, Senin 12 Desember. Gunungan berisikan sayuran, buah, bahkan makanan.
 
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Winarno Kusumo menerangkan grebeg Maulid membawa pesan damai. Meski Maulid adalah hari besar umat Islam, warga nonmuslim pun boleh ikut memelihara tradisi grebeg.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Semua orang boleh datang ke Masjid Agung untuk menyaksikan tradisi Grebeg Mulud. Semua orang juga berhak ikut berebut gunungan," ujar Winarno Kusumo, Senin (12/12/2016).
 
Keraton Kasunanan, lanjut dia, membuka pintu bagi seluruh golongan masyarakat. Raja Solo menerima tamu dari semua golongan dan agama.
 
Gunungan, kata Winarno Kusumo, memiliki beberapa makna. Salah satunya wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan hasil bumi. Tak heran jika penyusun gunungan terdiri dari hasil bumi seperti kacang panjang, cabai, dan sayur-sayuran.
 
Gunungan juga menjadi cara Keraton Kasunanan berbagi pada masyarakat Solo dan sekitarnya. 
"Diwujudkan dengan isi gunungan yang diperebutkan oleh ribuan orang," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif