Penutupan ini bukan hanya sementara, tetapi permanen. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan seluruh lokalisasi di Indonesia akan ditutup pada 2019.
Dari 168 lokalisasi, pemerintah sudah menutup 68 di antaranya. Sedangkan sisanya, akan ditutup hingga Desember 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kemudian Kutai Kartanegara, dua (lokalisasi) juga sudah ditutup. Nanti akan terus bergulir, karena sekarang itu lokalisasi tertinggi, terbanyak di Kalimantan Timur, ada 33 titik. Dua sudah ditutup pada Februari akhir," kata khofifah di Yogyakarta, Kamis (14/4/2016).
"Rencananya, menjelang Ramadan ini juga akan ditutup kembali. Mereka juga sudah me-rakor-kan antar-Dinsos Tingkat II se-Kalimantan Timur," ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, Kementerian Sosial telah menyiapkan berbagai program terhadap Pekerja Seks Komersial yang terkena dampak kebijakan ini. Di antaranya melalui program Usaha Ekonomi Produktif, jaminan hidup, dan biaya transportasi.
Diharapkan, para PSK akan kembali ke kampung halamannya masing-masing atau hidup mandiri melalui usaha produktif, setelah mengikuti pelatihan dari Kementerian Sosial.
"Kita sudah melakukan (training), 2015 kemarin, di empat titik, ada 600 (PSK) yang sudah mengikuti, pendampingannya enam bulan oleh mitra Kemsos. Sehingga ketika mereka melakukan inisiasi ekonomi, baru mereka tahu: o iya saya kembali ke kampung. Di kampung saya ada apa? Misalnya DIY, ekonomi kreatif sangat strategis," ujar Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)