"Saat ini operasi yang dilakukan tim sudah mulai berjalan. Tim bergerak secara fleksibel di jam-jam rawan pada malam hari," ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, di kantornya, Selasa (6/9/2016).
Anny menerangkan, tim yang telah mulai bekerja itu berasal dari pasukan gabung kepolisian di Yogyakarta, yakni Polda DIY dan lima Polres dari lima kabupaten/kota. Pasukan yang dilibatkan berasal dari reserse kriminal serta intelijen dan keamanan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anny menyebut tim khusus yang dibentuk itu merupakan instruksi dari Kepala Polda DIY Brigjen Prasta Wahyu Hidayat dalam merespon aksi kejahatan jalanan yang biasa disebut "klithih". "Kasus ini memang menjadi perhatian khusus kami," ujar Anny.
Ia juga mengatakan tim khusus bekerja berdasarkan pemetaan titik rawan kejahatan. Anny menilai salah satu titik rawan itu, yakni kerap menjadi lokasi bergerombol remaja. Menurut dia, jika menemui gerombolan tim tersebut akan melakukan pengarahan dan melakukan pembubaran.
Selain hal itu, lanjutnya, juga melakukan pemeriksaan kepemilikan benda terlarang apabila ditemukan. "Benda itu bisa senjata tajam, narkoba, atau miras. Jika ditemukan senjata tajam, pemilik akan ditahan dan orang tuanya bakal dipanggil. Jika terjadi kasus kejahatan langsung diproses hukum," ujarnya.
Anny menambahkan pihaknya juga mengajak sejumlah pihak, seperti orang tua, dinas pendidikan, serta tokoh masyarakat untuk terlibat. Menurut dia, upaya penurunan angka kriminalitas tak akan efektif jika hanya dilakukan kepolisian. "Kami tidak ingin sekadar menjadi pemadam kebakaran," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
