“Boleh saya mencoba,” sapa Malik kepada Zai Yanto, pengukir di salah satu perusahaan mebel di Desa Mindahan, Batealit, Selasa (23/2/2016).
Bergegas Zai Yanto mempersilakan Malik mengukir. Ukiran kayu untuk ranjang yang sedianya akan diekspor ke Eropa dan Inggris dilanjutkan Malik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bagaimana kalau kita tukar posisi,” kata Malik kepada Zai disusul senyum.
Setelah menyelesaikan ukiran ulir bunga, Malik beranjak dari tempat duduk. Pahat dan palu untuk mengukir diletakan di meja. Kembali, Zai melanjutkan pekerjaannya.
Sebelum meninggalkan perusahaan mebel milik Rohmanan, Malik berpesan kepada Zai untuk mengajari anak-anaknya mengukir. Itu agar ukir Jepara tidak musnah dan tercipta regenerasi.
“Ya, anak saya yang pertama sekarang sudah belajar mengukir,” kata Zai, bapak tiga anak itu yang bekerja sebagai pengukir sejak 25 tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)