Pekerja membersihkan bagian candi saat Proses Studi Teknis Candi Kalasan di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/5). Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pekerja membersihkan bagian candi saat Proses Studi Teknis Candi Kalasan di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/5). Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko (Ahmad Mustaqim)

Candi Kalasan Rawan Roboh, Warga Diimbau tak Mendakinya

candi
Ahmad Mustaqim • 27 Mei 2015 17:20
medcom.id, Yogyakarta: Candi Kalasan yang terletak di Dusun Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, rawan roboh.
 
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk tak mendekati candi tersebut. Bahkan, BPCB melarang keras warga untuk menaikinya. "Takut tiba-tiba runtuh," kata Kepala BPCB Yogyakarta, Tri Hartono, Rabu (27/5/2015).
 
BPCB menemukan dua titik kerusakan di Candi Kalasan. Kerusakan tersebut berupa pelapukan batuan dan kemiringan pada salah satu sudut candi. Kemiringan mencapai satu derajat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tri mengtakan ada kemungkinan Candi Kalasan akan roboh jika tak segera diperbaiki. "Tapi tidak dalam waktu dekat. Pengunjung disarankan tak mendekati candi, apalagi sampai naik ke atasnya," kata dia.
 
Untuk mengantisipasi kerusakan, BPCB Yogyakarta akan rutin mengamati kondisi Candi Kalasan, termasuk candi-candi lain.
 
Melihat kondisi itu, BPCB Yogyakarta segera melakukan upaya penyelamatan yang diawali dengan proses kajian studi teknis. Setelah kajian selesai, pihaknya baru akan memetakan titik-titik bebatuan mana yang mengalami pelapukan.
 
Tri menduga kerusakan batuan Candi disebabkan beberapa faktor, termasuk di antaranya kondisi cuaca. Selain itu, diakibatkan goyangan gempa pada 2006 lalu sehingga struktur candi mengalami kemiringan.
 
"Terkait rekahan, kemungkinan di bagian atas candi tersebut akan dibongkar dan dipasangi pengunci. Lalu akan ada penggaraman untuk batuan yang lapuk agar relief tidak rusak," ucapnya.
 
Tri menambahkan kemungkinan besar untuk proses pembongkaran bagian atas candi Kalasan baru akan dimulai tahun depan. Pasalnya, saat ini masih dikaji studi teknis penyelamatanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif