JIAS yang bakal dilakukan di seluruh kabupaten/kota di DIY diramaikan dengan pemecahan rekor terjun payung kerja sama di udara. Acara tersebut juga diikuti sejumlah negara, seperti Amerika, Australia, dan Norwegia.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adisutjipto Yogyakarta, Marsma TNI Novyan Samyoga mengatakan JIAS 2017 berbeda dengan Jogja Air Show (JAS) di tahun-tahun sebelumnya. Sebab, JAS tahun ini melibatkan atlet-atlet dari internasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan tambahan kata 'international', kami dari panitia bisa mendatangkan atlet dari 10 negara," ujar Novyan di Pangkalan Udara Gading, Playen, Gunungkidul.
Selain di Gunungkidul, JIAS 2017 juga dilakukan di kawasan Candi Prambanan, Sleman (Kamis, 27 April 2017); Wates, Kabupaten Kulon Progo dan Candi Borobudur (Jumat, 28 April 2017); serta Dirgantara Karnaval di Malioboro (Sabtu, 29 April 2017). Acara penutupan nantinya dilakukan di kawasan Pantai Depok, Bantul serta dengan konser di Alun-alun Utara pada Minggu, 30 April 2017.
Dengan diadakan di sejumlah tempat, panitia menarget pengunjung lebih dari 43 ribu. "Tahun lalu, JAS 2016 di Pantai Depok dikunjungi sekitar 43 ribu. Kita harapkan tahun ini bisa lebih," ujarnya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan JIAS 2017 bakal ikut menarik wisatawan. Bahkan, ia mengaku ikut melakukan promosi pariwisata dalam acara itu.
Beragam acara menarik bakal ditampilkan dalam acara JIAS 2017. Salah satunya yakni Jupiter Aerobatic Tim (JAT) yang akan melakukan penerbangan disertai berbagai manuver.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
