Rangkaian Kereta untuk Jalur Bandara Adi Soemarmo Disiapkan

medcom.id, Solo: Proyek kereta api bandara senilai Rp500 Miliar hingga Rp1 triliun yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dan Stasiun Solo Balapan mulai dibangun. PT. Inka Madiun telah mempersiapkan rangkaian kereta untuk dioperasikan pada jalur integrasi antarmoda sepanjang 13,5 kilometer ini.
 
Kereta api yang dipersiapkan menggunakan tipe DEMU (Diesel Elektrik Multiple Unit) yang prinsip kerjanya seperti Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Prameks rute Yogyakarta – Surakarta.
 
General Manajer Tekonologi PT. Inka (Persero) Agung Sedayu menjelaskan bodi kereta terbuat dari aluminium.
"Sehingga lebih ringan," kata Agung usai peletakan batu pertama pembangunan kereta bandara di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Sabtu 8 April 2017.
 
Baca: Kereta Api Bandara Adi Soemarmo Ditargetkan Beroperasi Akhir 2018
 
Selain itu, Agung melanjutkan, maintenance track bisa dilakukan lebih murah dan lebih hemat bahan bakar. Untuk tahap awal, dua train set (rangkaian) akan dioperasikan.
 
"Satu train set terdiri dari empat gerbong. Kapasitas satu train set mencapai 240 orang," jelas Agung. 
 
Sementara itu, Direktur Kereta Api (Persero) Edi Sukmoro mengungkapkan, satu rangkaian kereta dipesan sekitar Rp100 miliar. "Kecepatannya 70 kilometer per jam. Waktu tempuh dari Bandara Adi Soemarmo ke Stasiun Solo Balapan sekitar 15 menit," jelasnya.
 
Sedangkan waktu tempuh dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo sekitar 1 jam 30 menit. Kereta api bandara ini juga diharapkan mampu mengalihkan beban penungpang di Yogyakarta.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, untuk pengoperasian awal masa tunggu waktu antar kereta (headway) selama 30 menit. "Namun kedepan akan kita tingkatkan. Masa tunggunya lebih singkat, 15 menit, bahkan 5 menit," ujar Budi Karya.
 
Baca: Presiden Meresmikan Kereta Bandara sebelum Blusukan di Jateng
 
Sedangkan mengenai tarif, Budi Karya menjelaskan akan melakukan perhitungan. "Nanti kita akan hitung. Pada prinsipnya ada angka daya beli masyarakat, ada angka keharusan investasi, selisihnya akan dibayar oleh PSO (Public Service Obligation)," tutupnya.
 
Seperti diketahui, pengerjaan proyek kereta api bandara ini melibatkan tiga BUMN yakni PT. Angkasa Pura I, PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Kereta Api Indonesia. Presiden Jokowi menargetkan kereta bandara akan mulai beroperasi akhir tahun 2018.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)