Sekitar 50 bregada (pasukan) ikut mengawal kirab itu. Mereka mengenakan pakaian pasukan tradisional seperti di zaman kerajaan. Sesampainya di XT Square, batu akik tersebut kemudian diperebutkan ratusan masyarakat Yogyakarta yang memadati lokasi pameran.
Ketua panitia festival batu akik, Widihasto Wasono Putro, mengungkapkan kirab batu akik sebagai wujud syukur atas booming-nya batu akik di Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Banyak hal yang terkena dampak demam batu akik, termasuk para perajin batu," katanya saat kirab batu akik, Kamis (25/6/2015).
Widihasto menambahkan, sebelum menjadi batu akik, batu tersebut berupa bongkahan batu utuh dengan lebar 1,5 meter dan ketinggian 2 meter. Butuh waktu dua minggu untuk menjadikan batu tersebut menjadi batu akik.
"Butuh waktu dua minggu untuk menyiapkannya. Semoga bisa menjadi produk unggulan Indonesia nantinya," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam IX dalam sambutannya menyambut baik festival tersebut. Menurutnya, masyarakat Yogyakarta membutuhkan hiburan yang segar seperti festival batu akik. "Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa dilestarikan untuk waktu-waktu yang akan datang," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)