Seperti dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pasalnya, pasokan daging dari luar yang masuk ke Kendal mencapai 40 persen.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Sri Wahyuni, mengungkapkan, meski bukan wilayah endemi antraks, pihaknya tetap memperketat pengawasan lalu lintas daging luar kota.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami berikan pengawasan mutikompleks, kami juga mengimbau semua peternakan melapor bila menemukan hewan mati mendadak," jelas Sri Wahyuni, Selasa (24/1/2017).
Pengawasan dilakukan di peternakan dan pasar hewan. Termasuk pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong. Namun demikian, Sri meyakinkan kalau tidak ada daging dari Boyolali dan Yogya yang masuk ke Kendal.
Yuni mengungkapkan, selama ini pihaknya belum pernah menemukan kasus hewan terjangkit antraks.
Sementara itu, Ariani Wardiati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kendal menekankan bahwa virus anthrak tidak menular dari manusia ke manusia. Namun, hanya ditularkan hewan ke manusia.
Meski demikian Ariani menghimbau agar masyarakat cerdas mengolah daging ternak. "Untuk pencegahan, gunakan sarung tangan dan masker saat mengolah daging, serta masak daging dengan sempurna artinya hindari daging yang setengah matang," kata Ariani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)