Menteri Keuangan memberikan bibit sengon ke perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Menteri Keuangan memberikan bibit sengon ke perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Hingga September, Rp290 Triliun Dana Daerah Mengendap di Bank

anggaran kementerian
Pythag Kurniati • 12 November 2015 18:17
medcom.id, Wonogiri: Uang sebanyak Rp290 triliun untuk belanja daerah masih mengendap. Dana yang sedianya untuk pembangunan di daerah, justru dibiarkan tersimpan di bank. 
 
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro mengatakan, jumlah tersebut adalah pengendapan dana daerah mulai dari pemprov hingga pemkab.
 
Menurut Bambang, pengendapan dana daerah kemungkinan disebabkan enggannya pemerintah daerah melakukan belanja. Salah satu dana daerah yang mengalami pengendapan adalah dana desa.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Akibat dana mengendap, tahap ketiga pencairan dana desa akan terlambat. Sebab, awal Desember memasuki tahap ketiga pencairan.
 
“Tahap ketiga (transfer) pada bulan Desember. Namun, kami masih menunggu beberapa daerah yang belum melakukan transfer dana ke rekening desa,” ungkapnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2015).
 
Bambang mengaku belum dapat memastikan berapa persen penyerapan. Sebab pihaknya masih menunggu laporan.
 
Bambang menambahkan, di tahun 2016 nanti ada dua jenis transfer yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Salah satunya dana desa yakni dari Rp20,7 triliun menjadi Rp46,9 triliun.
 
“Kita masih tetap, fokusnya untuk percepatan pembangunan di daerah, termasuk desa, utamanya untuk mendorong infrastruktur,” kata dia.
 
Di Indonesia, imbuh Bambang, terdapat sekitar 74.700 desa. Jika rata-rata tahun 2015 ini tiap desa mendapatkan dana Rp280 juta maka pada tahun 2016 tiap desa dapat menerima hingga Rp628 juta.
 
“Dana tersebut juga harus dimanfaatkan secara swakelola. Oleh masyarakat desa itu sendiri dan dengan bahan-bahan dari daerah sendiri,” pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif