Kapolsek Banguntapan, Kompol Suharno, menjelaskan korban ditemukan pemilik indekos setelah seorang teman satu indekosnya mengaku susah untuk menelepon. Karena curiga, rekan korban lalu menemui ibu indekos dan mengajak untuk mengecek kondisi dua mahasiswi itu.
"Korban ditemukan setelah rekannya berusaha menghubungi lewat ponsel," kata Suharno saat dihubungi, Sabtu (6/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Suharno mengatakan dua mahasiswi yang tewas itu yakni Sitti Nur Dayantikaaba, 22, dan Novrillah Gamawati, 20. Kedua korban merupakan warga Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara. "Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal," ujarnya.
Usai memperoleh informasi itu, petugas Satuan Reserse Kriminal dan Tim Identifikasi Polres Bantul melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di TKP, kepolisian menemukan sejumlah miras campuran, yakni sebotol minuman ringan ukuran satu liter berisi seperempat liter, satu botol isi penuh arak, dua botol berisi air mineral, satu botol berisi campuran arak, serta satu cangkir hitam berisi campuran arak.
Selain itu, polisi juga menemukan sebuah kantong plastik berisi tisu disertai muntahan, satu kantong berisi pindang goreng, dan satu buah ponsel Samsung putih berukuran 5 inci. "Dugaan sementara, korban mengalami keracunan miras oplosan," kata dia.
Suharno menambahkan kepolisian masih mendalami dugaan kesamaan kasus di wilayah Yogyakarta. Bahkan, korban miras oplosan di Yogyakarta dikabarkan mencapai belasan orang.
Sebelumnya, miras oplosan juga telah merenggut 13 orang yang umumnya pemuda. Mereka membeli miras oplosan dari seorang warga Catur Tunggal, Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)