Infografis virus Zika. (Metrotvnews.com)
Infografis virus Zika. (Metrotvnews.com) (Dhana Kencana)

Semarang, Magelang, dan Jepara jadi Daerah Kajian Virus Zika

virus zika
Dhana Kencana • 04 Februari 2016 19:26
medcom.id, Semarang: Menyikapi ancaman persebaran virus Zika, Dinas Kesehatan Jawa Tengah akan menerjunkan tim peneliti. Tim bakal diterjunkan ke daerah endemis demam berdarah dengue (DBD).
 
Tim peneliti tersebut berasal dari Balai Besar Pengendalian Vektor Salatiga dan para dokter di organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berdasar data Dinkes, daerah endemis DBD di Jateng adalah Magelang, Jepara, dan Kota Semarang. Ketiga daerah tersebut mempunyai tren penularan DBD yang terus naik setiap tahunnya.
 
Jepara menjadi contoh kajian virus Zika karena mempunyai angka rata-rata insiden DBD tertinggi di Jateng. Selama kurun waktu 2014, di Jepara terdapat 100 kasus DBD. Sedangkan Kabupaten Magelang dan Kota Semarang juga jadi sampel karena angka penularan DBD cukup tinggi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Kita sudah usulkan kepada Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) untuk mengerahkan tim peneliti agar mempelajari potensi penyebaran virus Zika. Terlebih virus Zika gejalanya mirip demam berdarah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, Kamis (4/2/2016).
 
Saat ini, imbuh Yulianto, Dinkes Jateng sedang merancang skema penelitian termasuk penggunaan anggaran dari APBD Provinsi. Namun, Yulianto memastikan pelaksanaan penerjunan tim peneliti akan dilakukan dalam waktu dekat.
 
“Fenomena virus Zika patut diwaspadai karena bisa menyerang janin di rahim para ibu. Gejalanya hampir mirip DBD, karena sama-sama ditularkan dari gigitan nyamuk aedes aigepty. Bedanya dampak yang ditimbulkan berbeda dengan DBD. Virus Zika menyerang bayi bagian kepala, sementara DBD akan membuat demam tinggi hingga tujuh hari,” terang Yulianto.
 
Hingga saat ini, Yulianto menyatakan belum ada temuan mengenai virus Zika. Namun untuk DBD, di bulan Januari 2016 sudah terdapat 1.014 kasus yang muncul di 35 kabupaten dan kota se-Jateng. Dari angka tersebut, sebanyak 15 orang meninggal dunia. Kejadian DBD tersebut tersebar di Cilacap, Purworejo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Grobogan, Pati, Jepara, Tegal, serta Kota Semarang. Meski demikian, angka penyebaran DBD tersebut cenderung menurun dibanding tahun lalu pada bulan yang sama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif