Indah meminta Ganjar untuk ikut mendorong pemerintah dan sejumlah pihak agar dapat membantu pembiayaan Rio di Formula 1. Sebab, saat ini butuh Rp150 miliar lagi untuk melunasi pembiayaan terhadap tim Manor Racing, tempat Rio bernaung.
“Total balapan di F1 sampai November ada 20 race. Dana yang sudah disetorkan Rio ke Manor sekarang hanya mampu menutup hingga 10 race. Manor memberi tenggat hingga akhir Mei ini. Jika tidak, Rio akan diganti driver lain,” kata Indah kepada Ganjar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Indah mengaku sudah berkeliling mencari dana ke sejumlah pihak. Di antaranya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri BUMN Rini Sumarno, termasuk sejumlah petinggi BUMN. Untuk BUMN, Pertamina baru membantu 5 juta euro. Sedangkan Kemenpora yang sebelumnya membantu ternyata diketahui terkendala administrasi di Kementerian Keuangan.
“Kami ingin ada dukungan dari pak Gubenur untuk menjembatani. Rio kan juga warga Jawa Tengah. Kami mohon dukungan untuk Rio,” ujarnya.

(Rio Haryanto mencium bendera merah putih sebagai lambang kesiapannya untuk mengharumkan nama Indonesia di pentas Formula 1. Foto: Antara/Yudhi Mahatma)
Mendengar keluhan Indah, Ganjar berusaha memberikan solusi. Di antaranya menghubungi Menteri BUMN Rini Sumarno, Menpora Imam Nahrawi, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, serta Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewabroto. Sejumlah BUMN juga dihubungi Ganjar, yakni Dirut Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo.
Dalam pembicaraan tersebut Ganjar mendesak adanya upaya arisan dari seluruh BUMN untuk Rio. Harapannya Pertamina juga dapat membantu secara penuh. Selain itu, Ganjar berharap ada pihak swasta yang membantu. Salah satu yang diharapkan bantuannya adalah perusahaan Kacang Dua Kelinci yang berdomisili di Jawa Tengah. Perusahaan ini pernah mensponsori klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid.
“Duit kurang Rp150 miliar. Kalau satu BUMN bisa bantu Rp10 miliar, maka butuh 15 BUMN. Kalau arisan bisa Rp10 miliar sampai Rp20 miliar, maka hanya butuh 10 BUMN. Masa anak kita sendiri tidak bisa kita bantu? Masyarakat Indonesia harus tahu, DPR juga perlu tahu, kita hanya butuh Rp150 miliar. Kita harus carikan itu agar Rio bisa terus bertanding,” kata Ganjar.

(Rio Haryanto saat bersiap melakukan sesi latihan pada seri Australia lalu. Foto: Antara/Manor Grand Prix Racing)
Ganjar enggan membandingkan biaya untuk Rio dan upaya mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, dua hal itu berbeda. Membantu Rio berarti membantu mengibarkan bendera merah putih di dunia internasional. Efeknya akan lebih besar karena dalam sejarah baru pertama kali putra Indonesia menjadi pembalap Formula 1.
Seperti diketahui, Rio Haryanto saat ini baru membayar uang muka sebesar 3 juta euro ditambah dengan 2,25 juta euro dari Pertamina sebagai sponsor tunggal. Pertamina berkomitmen untuk membantu Rio sebesar 5 juta euro. Padahal Rio harus membayar 15 juta euro untuk bisa dapat kokpit Manor Racing. Secara tidak langsung masih ada dana sebesar 7 juta euro yang harus dicari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
