Pada masa itu, Al Quran diterjemahkan oleh Kiai Bagus Ngarpah, ulama pada masa Pakubuwono X. Sedangkan penulisnya adalah Ki Rono Suboyo dan disempurnakan oleh Ngabehi Pustaka selaku abdi dalem mantri Radya Pustaka.
Terjemahan Al Quran berbahasa Jawa itu masih tersimpan di Museum Radya Pustaka, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Kertasnya menguning lantaran dimakan usia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Karena sangat tua, maka Al Quran ini juga di-digitalisasi," kata Totok Yasmiran selaku penerjemah di Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah, saat ditemui Metrotvnews.com, Selasa (7/6/2016).
Totok mengatakan, proses digitalisasi atau proses alih media dari bentuk cetak menjadi bentuk digital itu sudah berjalan sekitar 30 persen.
Bagaimana isi terjemahan Al Quran berbahasa Jawa itu? Pada Al Quran, Bismillahirrahmanirrahim dalam Bahasa Indonesia artinya: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sedangkan terjemahan Bahasa Jawa berbunyi: Awit Ingkang Asma Alloh Kang Maha Murah tur Kang Maha Asih.
Al Quran ratusan tahun ini ditulis tangan dan terdiri dari 3 jilid. Masing-masing jilid terdiri dari 10 juz. Pada halaman depan, tertulis tahun pembuatan terjemahan Al Quran beraksara Jawa itu yakni 1835-1905.
"Ada bagian yang ditulis dengan tinta merah dan hitam. Tinta merah digunakan sebagai keterangan," tutur dia.

Totok menuturkan, terjemahan Al Quran ke dalam Bahasa Jawa itu sempat menuai kontroversi sejumlah pihak pada saat itu. Mereka khawatir terjemahan ke Bahasa Jawa itu mengubah makna Al Quran.
"Hingga ada pihak yang menengahi, Dr Rajiman Mangun Husada mengatakan, bahwa tujuan alih bahasa ini tak lain hanya supaya masyarakat Jawa pada saat itu mengerti makna Al Quran dan untuk dakwah Islam sehingga tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi," kata dia.
Menurut Totok, banyak pengunjung museum yang tertarik dengan keberadaan terjemahan Al Quran dalam aksara Jawa itu. Banyak juga pengunjung yang minta dibacakan aksara Jawa pada terjemahan Al Quran itu.
"Kebanyakan yang datang ke sini untuk melihat Al Quran berbahasa Jawa adalah mahasiswa yang melakukan penelitian," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
