Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran Solo, M Usman mengungkapkan persoalan perparkiran yang mungkin terjadi saat lebaran antara lain lahan parkir difungsikan di luar kegiatan parkir. Lalu, lokasi parkir tidak memadai, penarikan retribusi parkir tak sesuai ketentuan, dan petugas yang mencetak karcis parkir sendiri.
Berdasarkan data Dishubkominfo Solo, saat arus mudik 2015 di Kota Solo, tercatat 18 pelanggaran juru parkir tanpa Kartu Tanda Anggota (KTA) atau jukir liar. Lalu, 15 pelanggaran juru parkir tidak mengenakan seragam, 3 pelanggaran karcis dan penarikan tak sesuai. Tahun lalu, ada 53 kasus penggembokan lantaran parkir sembarang tempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kemenhub memprediksi kendaraan sepeda motor naik hingga 50 persen pada mudik tahun ini. Diperkirakan ada 5,3 juta sepeda motor dan 3 jutaan kendaraan roda empat saat mudik lebaran 1437 H," papar Usman, Minggu (5/6/2016).
Sedangkan perkiraan di Kota Solo 3,1 juta kendaraan sepeda roda dua melintas dan beraktivitas saat arus mudik. Sedangkan kendaraan roda empat diprediksi mencapai 1 jutaan.
"Padahal rata-rata di hari biasa, ada 2,5 juta kendaraan per hari melintas di Solo," terang Usman.
Mengantisipasi berbagai permasalahan parkir saat lebaran, Pemkot Solo telah mengundang ratusan juru parkir, pengelola parkir, pelaku usaha, camat dan lurah, pimpinan perhotelan, kepala SKPD dan muspida.
"Selain menyosialisasikan regulasi, beberapa poin masukan kepada pengusaha juga kita ungkapkan," kata Usman. Dia mengimbau pengusaha swasta tidak menggunakan lahan parkir di luar fungsi sebagai tempat parkir, memperpanjang jam operasional parkir di lokasi usaha dan tidak mengadakan promo produk pada akhir pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
