Jumpa pers Preparatory Committee Meeting 3 (PrepCom 3) di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2016). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Jumpa pers Preparatory Committee Meeting 3 (PrepCom 3) di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2016). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Solo Bakal jadi Bahasan Pakar Tata Kota dari 193 Negara

tata kota
Pythag Kurniati • 25 Mei 2016 17:20
medcom.id, Solo: Peran serta masyarakat dan kearifan lokal dalam perencanaan kota, membuat Solo layak menjadi bahan diskusi internasional tentang perkotaan.
 
Karena itu, tak mustahil kota asal Presiden Jokowi bakal dibahas dalam forum internasional Preparatory Committee Meeting 3 (PrepCom 3) United Nation Human Settlements Programme Habitat (UN Habitat) di Surabaya, 25-27 Juli 2016.
 
Demikian diungkapkan Bakti Setiawan selaku perwakilan Tim Konsolidasi Indonesia untuk Habitat III dalam jumpa pers di Solo, Rabu (25/5/2016). Dia bilang, Kota Solo bisa jadi salah satu contoh yang akan dibahas oleh perwakilan dari 193 negara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Di sana (PrepCom 3) akan ada 193 negara yang hadir," ungkap Bakti.
 
Dia mengatakan, hasil rumusan dari PrepCom 3 akan menjadi acuan mengatasi masalah perkotaan untuk 20 tahun ke depan. Selain itu, persoalan urbanisasi juga akan menjadi bahasan dalam PrepCom3.
 
Perkotaan makin padat
 
Penduduk di perkotaan saat ini mencapai 54 persen. Naik 9 persen dari jumlah penduduk perkotaan dalam kurun waktu 20 tahun sebelumnya.
 
Pada pertemuan tahun 1976, PBB mencatat 34 persen penduduk tinggal di perkotaan. Dua puluh tahun kemudian, jumlah penduduk perkotaan meningkat menjadi 45 persen. Saat ini, jumlah penduduk perkotaan mencapai 54 persen dari total populasi.
 
Bakti menyebut lonjakan tersebut  akan berdampak pada ketersediaan pangan serta permukiman. "Persoalan-persoalan ini akan kita kupas supaya kita bisa menjawab tantangan perkotaan 20 tahun mendatang," jelasnya.
 
Karenanya, tiap-tiap negara perlu berkumpul untuk membahas isu perkotaan. Di Indonesia, selain Kota Solo juga akan mengambil contoh Kota Surabaya. Kota Pahlawan akan dibahas dari sisi transportasi keberlanjutan.
 
Hasil PrepCom 3 di Surabaya akan digunakan sebagai dasar penetapan sidang Habitat III di Quito, Equador, 17-20 Oktober 2016. 
 
Perlu diketahui, Habitat III merupakan agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang permukiman dan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Isu penting yang akan diangkat yakni peningkatan kualitas hidup masyarakat, No One Left Behind.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif