Kepala Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Brebes, Slamet Riyadi, mengatakan normalnya debit air di waduk itu 29 ribu meter kubik.
“Areal persawahan yang menerima pasokan air dari Waduk Malahayu mencapai 25 ribu meter kubik. Tentu saja, dengan debit air yang menyusut membuat suplai air ke persawahan warga juga berkurang,” kata Slamet, saat dihubungi Metrotvnews.com, Minggu (23/8/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air ke persawahan, dinas membagi air dengan sistem gilir. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam waktu satu bulan debit air akan habis. “Sebab debit air yang digelontorkan tiap hari ini tidak akan menutup kebutuhan,” paparnya.
Slamet menjelaskan sistem gilir yang diberlakukan tersebut bukan keputusan pemerintah setempat. Akan tetapi, hasil kesepakatan anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang memafaatkan waduk untuk irigasi persawahan mereka.
Hingga saat ini pasokan air dari Waduk Malahayu difungsikan untuk mengairi areal persawahan di wilayah Kecamatan Banjarharjo, Ketanggunggan, Kersana, Tanjung, dan Losari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)