Polisi merazia sejumlah kendaraan yang digunakan untuk balap liar di Jepara, MTVN - Rhobi Shani
Polisi merazia sejumlah kendaraan yang digunakan untuk balap liar di Jepara, MTVN - Rhobi Shani (Rhobi Shani)

Polisi Kewalahan Tangani Aksi Balap Liar di Bumi Perkemahan Pakisaji

balap liar
Rhobi Shani • 31 Mei 2017 13:53
medcom.id, Jepara: Waktu menjelang berbuka puasa alias ngabuburit kerap dimanfaatkan sekelompok anak muda di Jepara, Jawa Tengah, untuk balap liar. Beberapa lokasi pun kerap menjadi arena.
 
Kawasan Bumi Perkemahan Pakisaji kerap menjadi arena balap liar. Belum sepekan, sudah dua kali Polsek Pakisaji membubarkan balap liar di kawasan tersebut.
 
"Jumat 26 Mei dan Minggu 28 Mei kemarin," kata Kapolsek Pakisaji Iptu Mardi di ruang kerjanya, Rabu 31 Mei 2017.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kawasan tersebut jauh dari permukiman. Jalan raya cenderung sepi. Hanya beberapa kendaraan yang melintas. Kondisi jalan mulus dan lurus. Badan jalan memiliki lebar kurang lebih empat meter.
 
Boleh jadi, kondisi itu menarik minat sekelompok pemuda untuk memacu adrenalin di kawasan tersebut. Mereka beradu laju sepeda motor.
 
Mulai pukul 16.00 WIB, puluhan pemuda berdatangan ke Bumi Perkemahan. Mereka datang berkelompok. Ada yang berniat untuk balapan, ada yang bermaksud memberikan dukungan pada pembalap. Ada pula yang sekadar kongko dan menonton adu balap liar.
 
Polsek mendapat laporan dari warga mengenai aksi para pemuda tersebut. Minggu 28 Mei 2017, polisi mendatangi lokasi. Para pemuda pun langsung kocar kacir.
 
Kapolsek mengaku tak mudah menindak para pembalap liar. Alasannya, jumlah personel terbatas, bahkan jauh lebih sedikit ketimbang pembalap.
 
"Saat kami datang, mereka langsung bubar. Kalau mau menindak, jumlah personel kami terbatas," ujar Kapolsek.
 
Kapolsek mengatakan mendapat laporan balap liar terjadi pada Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Lantaran itu, Kapolsek meminta bantuan warga untuk menolak aksi balap liar. 
 
"Kalau masyarakat menolak, mereka (pembalap liar) pasti akan mikir-mikir balapan di situ. Kalau hanya mengandalkan aparat saja," ujar Kapolsek.
 
Bumi Perkemahan Pakisaji bukan satu-satunya tempat untuk balap liar di Jepara. Alip, mantan joki balap liar, menyebutkan satu daerah lain yaitu Jalan Raya Soekarno-Hatta. Balapan dilakukan lantaran kondisi jalur nasional itu lurus dan sedikit bergelombang.
 
Bedanya, balap liar di Jalan Raya Soekarno-Hatta berlangsung di dini hari. Mulai dari pukul 01.00 hingga 02.00 WIB.
 
Dulu, ujar Alip, ia mengendarai sepeda motor orang lain untuk balapan. Ia mendapat uang dari kegiatan tersebut. Sedangkan pemilik motor biasanya taruhan. 
 
"Dulu juga pernah balap liar di Senenan. Tapi dibubarkan warga. Lalu pindah ke Kalitekuk," ungkap Alip ditemui di Desa Bulungan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif