Sebagai langkah persiapan, Kadipaten Pakualaman Yogyakarta akan menggelar Gladi Kirab Ageng pada Minggu, 3 Januari. Usai gladi Kirab Ageng dilanjutkan dengan gladi upacara adat penobatan di Bangsal Sewatama, Pakualaman.
Salah seorang keluarga Kadipaten Pakualaman, BPH Hario Danardono, menjelaskan gladi upacara penobatan dan kirab ageng dilakukan untuk menyamakan konsep perencanaan dengan praktik di lapangan. Selain itu, untuk melihat apakah pembagian tugas kepanitiaan dapat berjalan baik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Melalui simulasi ini diharapkan pelaksanaan jumeneng dalem PA X nantinya berjalan lancar, aman, dan meriah," kata Hario melalui siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (2/1/2016).
Hario menuturkan hal utama dari gladi kirab tersebut yakni untuk mengetahui kesiapan kereta-kereta yang nantinya bakal digunakan dalam kirab ageng jumeneng dalem PA X. Hal itu perlu dilakukan mengingat kereta tersebut sudah ada yang berusia lebih dari dua abad.
"Kereta tersebut adalah Kyai Manik Kumala, Nyai Roro Kumenyar, Kyai Brojonolo, serta Kyai Manik Brojo. Kereta-kereta ini akan ditarik oleh sedikitnya 30 ekor kuda," kata lelaki yang akrab disapa Mas Ireng ini.
Ketua Kirab Jumeneng Dalem PA X, Widihasto Wasana Putra, menambahkan pelaksanaan gladi kirab diawali dengan apel siaga petugas pengamanan jumeneng dalem. Setidaknya, sebanyak 2.500 personel TNI, Polri, instansi pemerintah, dan sejumlah unsur lain akan terlibat dalam gladi tersebut.
"Rute kirabnya melalui Jalan Sultan Agung, Jalan Gajahmada, Bausasran, Jalan Gayam, Jalan Cendana, Jalan Kusumanegara dan kembali ke Pakualaman," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)