Kandang peternak ayam di Gunungkidul yang masih berproduksi. Medcom.id-Ahmad Mustaqim
Kandang peternak ayam di Gunungkidul yang masih berproduksi. Medcom.id-Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Harga Anjlok, Peternak Ayam Memilih Setop Produksi

harga ayam
Ahmad Mustaqim • 25 Juni 2019 19:04
Gunungkidul: Peternak ayam di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memilih berhenti, akibat harga jual anjlok. Harga jual ayam yang sudah diternak tak mampu menutupi harga pokok produksi (HPP). 
 
Salah seorang peternak ayam di Dusun Gluntung, Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Supardal, mengatakan harga ayam mulai turun menjelang Lebaran. Saat menjual hasil ternak jelang Lebaran, harga ayam masih sekitar Rp15 ribu per kilogram ke pedagang. 
 
Namun, harga ayam saat ini Rp10 ribu per kilogram. Menurut dia, harga ayam pernah di bawah Rp10 ribu, bahkan mencapai Rp5 ribu per kilogram. Di sisi lain, kata dia, harga ayam di pasar masih di atas harga jual peternak. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Kondisi seperti ini kan enggak imbang antara peternak dengan Penjual. Penjual bisa meraup keuntungan, peternak merugi," ujarnya di kediamannya pada Selasa, 25 Juni 2019. 
 
Ia mengatakan, nilai harga jual tak bisa menutupi HPP peternak. Sebab, HPP diperkirakan berkisar Rp18 ribu per kilogram. 
 
Peternak yang membuka usaha sejak 2001 ini mengungkapkan, saat ini menjadi harga terburuk yang dialami. Kerugian yang dia alami diperkirakan jutaan rupiah. 
 
"Kondisi harga seperti ini berat buat peternak. Harapannya bisa kembali seperti semula. Harga bisa naik sesuai harapan peternak," katanya. 
 
Ia mengungkapkan, ada sebanyak 30 peternak ayam di wilayah tersebut. Menurut dia, sebagian beralih ke sistem plasma atau pembesaran. Namun, keuntungan sistem itu harus dibagi dua. Supardal memilih berhenti sementara. 
 
"Saya off dulu sementara," kata dia. 
 
Peternak lain, Giyono senada. Meski merugi, ia masih berproduksi. Dengan kapasitas kandang sekitar empat ribu ekor, ia isi tiga ribuan ekor ayam. 
 
"Sebetulnya untuk bertahan saja. Suatu saat ada ini (harga jual lebih bagus). Biasanya harga posisi panen bagus. Lebaran tahun kemarin (harga jual ayam) bagus," ucapnya. 
 
Peternak yang memulai usaha sejak 2007 ini mengatakan, pembeli mayoritas pedagang yang menjual ke pengecer. Mayoritas pedagang asal Yogyakarta. 
 
"Kebanyakan (pembeli dari) Yogyakarta. Paling jauh Temanggung," kata dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif