Penyandang tunanetra saat Parade Tongkat Putih di Lapangan Kottabarat, Solo, Jateng, Selasa (26/1/2016). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Penyandang tunanetra saat Parade Tongkat Putih di Lapangan Kottabarat, Solo, Jateng, Selasa (26/1/2016). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Ratusan Tunanetra Berjalan Kaki Sejauh Dua Kilometer

tunanetra
Pythag Kurniati • 26 Januari 2016 12:01
medcom.id, Solo: Sebagai tempat lahirnya Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Kota Solo kembali menjadi saksi semangat para penyandang tunanetra. Sekitar 160 penyandang tunanetra di Kota Solo berjalan sejauh dua kilometer menggunakan tongkat.
 
Kegiatan ini diberi nama Parade Tongkat Putih. Ketua umum Pertuni, Aria Indrawati mengatakan tongkat putih melambangkan alat mobilitas, simbol kemandirian serta identitas tunanetra. 
 
"Tongkat, meski terlihat barang biasa namun bagi kami adalah organ tubuh," ungkapnya saat ditemui di Lapangan Kottabarat, Solo, Selasa (26/01/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tunanetra, ungkap Aria, masih dipandang sebagai objek bukan sebagai subjek. Masih banyak diskriminasi, baik dalam bidang pendidikan maupun tenaga kerja. Padahal, penyandang tunanetra bisa hidup mandiri dan memberi manfaat bila diberi kesempatan.
 
Dia berharap semua kementerian turut terlibat dalam penanganan tunanetra. Bukan saja Kementerian Sosial.
 
"Bagaimana kesejahteraan tunanetra bisa meningkat kalau hanya diajari menjadi tukang pijit. Kami bisa melakukan lebih, kami bisa mengukir prestasi," pungkas penyandang tunenetra yang mengantongi gelar sarjana hukum ini.
 
Aria mengatakan berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan, 1,5 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan. Sebanyak 3.750.000 dari total 250 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan tunanetra. "Dan tunanetra dewasa di Indonesia kebanyakan masih dalam kondisi pra sejahtera. Hari ini juga kami deklarasikan 'Ayo Sekolah Anak Tunanetra'," kata dia.
 
Parade Tongkat Putih digelar di beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Garut, Bandung, dan berakhir di Jakarta pada 31 Januari 2016. Kota Bengawan merupakan kota keempat. Penyelenggaraan di kota asal Jokowi ini tepat pada saat ulang tahun ke-50 Pertuni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif