Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY, Bagas Seno Aji mengatakan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi proyek dilakukan mulai hari ini. Zona X menjadi titik utama pengerjaan proyek.
"Sebelum lebaran pengerjaan ada di zona 1 di sebelah barat simpang Kentungan. Setelah lebaran, pengerjaan di zona x atau zona di mulut simpang, sehingga dianggap simpang ini sebagai bundaran karena pekerjaan berada di tengah simpang," kata Bagas di Jalan Padjajaran, Selasa, 25 Juni 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bagas menjelaskan rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut dilakukan dari empat penjuru. Dari arah utara ke selatan dibelokkan sedikit ke kanan, baru masuk jalan Kaliurang. Lalu, kendaran menuju kawasan Jombor bisa langsung lurus. Sementara, arus kendaraan dari arah barat mulai ada penyempitan mulai sebelah timur.
"Yang sebelah kiri bisa jalan terus, lalu arah ke Jombor langsung. Yang dari utara tara lewati simpang, (ke) barat bisa langsung ambil kanan," jelas Bagas.
Bagas mengungkapkan Dinas Perhubungan juga mengundurkan lampu traffic light. Menurut dia, langkah itu diambil untuk memfasilitasi arus lalu lintas ke UGM, termasuk dari Utara. Lampu traffic light itu diundur sekitar 20 meter.
Dengan begitu, ia berharap antrean di mulut simpang ini tidak sampai mengunci arus sebaliknya. "Siklusnya dilakukan perubahan," ungkap Bagas.
Selain itu, menurut Bagas Dinas Perhubungan juga menambah durasi lampu traffic light. Durasi lampu traffic light di simpang empat Kentungan dalam situasi normal berkisar 20-30 detik.
Dalam rekayasa ini, penambahan durasi bervariasi. Bagas berujar dari utara waktu lampu hijau 30 detik. Kemudian, dari arah timur menjadi 45 detik, dari arah selatan menjadi 25 detik, dan arah barat 45 detik.
"Penambahan juga waktu kuning menjadi 20 detik. Dengan begitu masih ada waktu membersihkan waktu aman di mulut simpang. Kami mohon masyarakat bisa memahami pengaturan lalu lintas yang ada. Diperkirakan pengaturan dua hingga tiga bulan," beber Bagas.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Kentungan Satker PJN DIY Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sidik Hidayat menjelaskan target waktu pengerjaan zona X sekitar dua bulan. Usai menyelesaikan zona X, dilanjutkan pengerjaan area zebra cross sekitar sebulan.
"Kami harapkan dua bulan itu sudah bisa dibuka. Mungkin jalur zebra cross sebulan setelahnya. Zona 2 juga dikerjakan. Panjangnya sekitar 150 meter. Kita tutup lebih luas buat tempat alat," kata Sidik.
Sidik menambahkan zona empat akan menyusul karena masih menjadi jalur keluar masuk galian. Proses penggalian di zona X itu saat ini sudah mulai dilakukan dengan panjang sekitar 200 meter.
"Per hari pengerjaannya sesuai rencana. Kita perkirakan agak selow. Kalau sudah kita tutup kita kenceng lagi. Progres sudah 35 persen masih on track. Terget (selesai) tetap Desember (2019)," pungkas Sidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)