Petugas memberikan susu pada anak-anak sapi hasil pembibitan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat (Foto: Ant/Jafkhairi)
Petugas memberikan susu pada anak-anak sapi hasil pembibitan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat (Foto: Ant/Jafkhairi) (Patricia Vicka)

Impor Bibit Sapi Dinilai Mampu Tekan Harga Daging

daging sapi
Patricia Vicka • 10 Juni 2016 15:20
medcom.id, Yogyakarta: Langkah pemerintah mengimpor daging sapi beku dari sejumlah negara untuk menstabilkan harga daging dinilai kurang efektif. Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Prof Ali Agus menilai impor daging beku hanya akan menekan harga daging dalam jangka pendek.
 
Ali mengatakan, populasi sapi nasional saat ini diperkirakan mencapai 12 juta ekor. Sebanyak 5-6 juta di antaranya merupakan sapi produktif. Sementara jumlah sapi siap potong hanya mencapai 2-3 juta per tahun. Menurut dia, jumlah sapi itu sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan daging sapi selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah.
 
"Makanya saat ini 40 persen kebutuhan daging harus impor berupa daging beku atau sapi bakalan hidup," kata Prof Ali Agus dalam siaran pers di Yogyakarta, Jumat (10/6/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dia, impor daging beku hanya untuk mencukupi pasokan daging nasional saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Namun langkah itu tak bisa menekan harga daging sapi di pasaran jika jumlah populsi sapi tidak ditambah. Ali menyarankan impor bibit sapi.
 
"Perlu impor bibit sapi hidup untuk menambah populasi sapi. Idealnya ada minimal 200 ribu ekor sapi bibit disebar," ujar dia.
 
Pemerintah dapat menggandeng pihak swasta untuk mengimpor 200 ribu bibit sapi. Namun pihak swasta itu harus mendapat izin impor sapi bakalan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif