"Sudah setahun bau gas menyengat tercium. Baunya ada terus selama 24 jam," kata Tri Darmawan, Ketua RT 18 RW 05, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Rabu, 22 Maret 2017.
Tri menjelaskan, awalnya hanya tercium sedikit bau gas. Lama-kelamaan, bau gas makin tercium.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia dan warga lain mengaku gelisah, sebab bau gas membahayakan kesehatan dan keselamatan warga. Aktifitas perekonomian turut tersendat, seperti warung makan dan penginapan di sekitar lokasi jadi sepi.
"Pembeli enggan beli makanan karena tidak nyaman dengan bau gas. Kalau mau beli pun, dibungkus dan tidak beli minum. Ini jelas merugikan kami," jelasnya.
Subur, warga Baciro lainnya, mengeluh rumahnya pernah kemasukan ular gara-gara bau gas. "Ular ini keluar dari sarang dan masuk rumah kami mungkin karena tidak tahan dengan bau gas. Hampir semua rumah warga pernah kemasukan ular," tuturnya.
Warga Baciro menuntut DPRD bisa menengahi permasalahan ini. "Kami hanya minta Pertamina agar menghentikan kegiatan pengepresan agar tidak ada bau gas menyengat lagi," kata Tri.
Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta Ririk Banowati mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti persoalan ini dan mencari solusi yang menguntungkan dua belah pihak. "Ini masalah serius, kami akan saling kordinasi dengan komisi agar bau gas bisa hilang. Tapi, Pertamina bisa tetap usaha," tegasnya.
Sementara itu, Area Manager Comunnication Pertamina Jateng dan DIY Andar Titi Lestari menjelaskan, pihaknya masih mencari cara agar kegiatan pengepresan tabung gas tidak menimbulkan bau menyengat. "Kegiatan pengepresan dihentikan sementara sampai tidak tericum bau gas lagi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)